eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Pekan Gawai Dayak (PGD) ke 33 Tahun 2018 juga dimeriahkan tarian dari suku Aborigin, Minggu (20/5). Suku asli Australia ini menampilkan tarian spirit animal dance.
Ada sepuluh orang dari negeri kangguru itu. Di antaranya Helena. Mereka tiba di Indonesia sejak dua minggu lalu untuk mengikuti festival di Bali. Di Festival itu mereka menyaksikan beberapa penampilan budaya dan busana, termasuk suku Dayak.
Selanjutnya, mereka terbang ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. “Kami datang ke sini lewat Palangkaraya dan belajar tentang budaya di sana,” kata bule yang cukup fasih berbahasa Indonesia ini kepada sejumlah wartawan.
Helena kagum dengan suku Dayak. Lantaran keunikan dan keragamannya. Selama PGD ini, suku Aborigin rencananya akan menampilkan tarian dibeberapa pertunjukan.
Apa yang diketahui tentang Dayak? Helena menceritakan ketika ada orang baru dan pertama kali datang ke daerah itu, harus mencuci atau membasuh wajah dengan air. Itu jadi pengalamannya ketika menginjakan kaki di Palangkaraya. Begitu juga saat tempat lain, dia diminta mencuci muka. “Saya tau kalau waktu pertama kali datang ke suatu tempat, harus mencuci muka dengan air di tempat itu sebanyak tiga kali,” tuturnya.
Pembukaan PGD juga mendatangkan etnis Dayak dari Malaysia dan Brunai Darussalam serta masyarakat adat Filipina. Jumlahnya hampir 600.
Laporan: Ambrosius Junius
Editor: Arman Hairiadi