Kamis (15/5) sebagian besar umat Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa hari pertama. Kendati sedang berpuasa aktivitas sehari-hari tetap dijalankan.
Rizka Nanda, Pontianak
eQuator.co.id – Hari pertama puasa, Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar Dodi Riyadmaji tetap beraktivitas di kantornya. Berbagai agenda kegiatan ia tetap diikutinya.
“Sebagai seorang Muslim saya menyambut baik perintah menjalankan puasa ini,” ujar Dodi berbincang-bincang dengan Rakyat Kalbar
Memang menjalankan ibadah puasa merupakan perintah Allah Swt. Puasa menjadi kewajiban umat Muslim. Namun di balik itu, puasa memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia.
“Karena di balik perintah itu ada aspek terkait pemanfaatan organ tubuh kita yang diberi ruang istirahat beberapa saat oleh Tuhan yang maha kuasa,” tuturnya.
Dodi yang mengenakan baju batik itu mengatakan, saat berbuka puasa tentu boleh memakan apa saja. Asalkan halal dan toyyiban. “Bagi umat Muslim tentu ini menjadi berkah yang panjang dalam untuk melaksanakannya,” tukasnya.
Pria berkumis itu pun bercerita tentang kebiasaan dirinya beserta keluarga dalam persiapan untuk puasa. Ia pun tak sungkan membeberkan menu sahurnya. Mereka sekeluarga menerapkan minuman yang tidak terlalu merangsang haus di siang. “Jadi sebaiknya cukup minum air putih hangat saja. Minuman dingin atau manis saat sahur biasanya akan mengundang rasa haus yang panjang,” jelasnya.
Sedangkan soal menu makanan, diusianya ke 57 tahun ke atas, Dodi lebih memilih yang berserat. Tetapi jangan serat yang keras. “Kemudian mengandung banyak protein yang bisa mengundang aktivitas buang hajat menjadi besar,” ungkapnya.
Selama menjalankan ibadah puasa, dirinya mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk memilih makan dan minum yang sehat. Selanjutnya meningkatkan ibadah. “Seperti kerja ini, akan menjadi ibadah juga kalau diniati dengan Bismillah,” lugasnya.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI ini akan lebih memperbanyak Salat malam selama Ramadan. Ia juga mengajak masyarakat untuk memperbanyak sedekah. Terutama untuk para yatim piatu. Membiayai orang yang memiliki kecerdasan, tapi terkendala biaya.
Sebagai pejabat Kemendagri, Dodi sudah pernah merasakan berpuasa di luar negeri. Seperti di Amerika Serikat, Spanyol, Madrid dan Saudi Arabia. “Jadi dimana-mana tempat kami sudah mencoba dari puasa yang waktunya panjang banget, pendek dan normal,” ungkapnya.
Namun menjalankan ibadah puasa di Kota Pontianak menjadi pengalaman pertama bagi dirinya. Kendati begitu, ia beserta keluarga tetap menerapkan prinsip adaptasi dengan suasana lokal. “Kalau di Pontianak kebetulan makanannya hampir sama dengan yang ada di kampung saya Jogjakarta. Sehingga tidak banyak keinginan untuk nyari lauk pauk,” tutur Dodi.
Dialog kemarin pun ditutup dengan tawa ringan. Pria yang menjabat sebagai pengganti Gubernur Kalbar sementara selama kurang lebih 8 bulan itu pun kembali bersandar di bangkunya. (*)
Editor: Arman Hairiadi