eQuator.co.id. – PONTIANAK. Calon Gubernur Kalbar nomor urut 2, dr. Karolin Margret Natasa, menilai kampanye dengan model dialogis sangat efektif untuk menghemat biaya kampanye. Selain itu, kampanye dialogis dengan menemui warga secara langsung, sangat tepat dijadikan ajang komunikasi antara calon pemimpin dengan rakyatnya.
“Kami memilih kampanye dialogis dengan jumlah warga yang terbatas, untuk menghemat biaya. Jadi kita yang datang ke daerah-daerah. Biayanya jauh lebih kecil. Paling untuk snack (makanan ringan) dan kopi saja,” kata Karolin, didampingi calon Wakil Gubernurnya Suryadman Gidot, saat menghadiri Deklarasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang digagas KPK dan KPU Kalbar, di Kantor Gubernur Kalbar, Selasa (8/5).
Seolah tidak kenal lelah, Karolin yang baru saja mengikuti kampanye Pilkada Kabupaten Landak pada tahun 2017 dan berkeliling Kalbar pada tahun 2009 serta 2014 lalu, untuk kampanye Pemilu anggota DPR dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, menganggap kampanye dialogis sangat tepat dalam menjaring aspirasi rakyat secara langsung.
“Kampanye dialogis ini sangat tepat menjaring masukan dari masyarakat. Kita juga bisa tawarkan apa program nyata yang akan dibuat, untuk mewujudkan Kalbar Hebat dan Indonesia Hebat kedepannya,” tandasnya.
Selain itu, karolin juga menyebut jika mengunjungi rakyat di pedalaman, perbatasan sampau pulau terluar adalah bentuk komitmennya serisu mewujudkan Kalbar Hebat.
“Jadi kampanye ini bukan ajang untuk mencari simpati atau dukungan saja, tapi lebih menegaskan komitmen saya untuk selalu ada bersama rakyat Kalbar, yang masih butuh perjuangan konkrit dari calon pemimpin, untuk memajukan daerahnya,” pungkas Karolin.