eQuator.co.id – Pontianak-RK. Selama ini speedboat diandalkan menjadi angkutan penumpang dan barang. Seperti di perairan Sungai Kapuas, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya. Setiap harinya speedboat yang berseliweran dari Rasau Jaya sampai Teluk Batang, Kabupaten Kayong Utara adalah angkutan atau transportasi umum.
Namun, kini ada speedboat yang dijadikan untuk balapan di sana. Tentu, selain untuk olahraga serta memacu adrenalin, speedboat race juga bisa menjadi salah satu faktor menarik wisatawan.
Hampir sepekan ini, warga yang berada di sekitar Pelabuhan Rasau Jaya disuguhkan dengan tontonan yang mungkin tidak pernah ada di Kalimantan Barat. Ya, tontonan itu adalah freestyle dan balapan speedboat.
“Ini kita hanya untuk suka-suka saja. Selain itu, juga untuk menghibur masyarakat dan mungkin bisa menarik wisatawan,” kata Yusri, pemilik speedboat race kepada Rakyat Kalbar, belum lama ini.
Pria 40 tahun tersebut menerangkan, saat ini hanya dirinya yang baru memiliki speedboat race. Sementara untuk lawan balapan, ia melawan speedboat-speedboat pribadi yang bukan khusus race maupun angkutan umum.
“Kemarin saya adu kecepatan dengan speedboat umum 200 PK yang bodi pendek. Kalah yang 200 PK itu. Kalau bodi panjang, lebih jauh lagi ketinggalan. Saya juga freestyle dengan speedboat race ini,” ujar warga Desa Rasau Jaya Umum ini.
Speedboat race milik Yusri, diberi nama ‘Tersayang’. Hanya memakai mesin kekuatan 40 PK. Tidak ada yang diubah dan dimodifikasi. Hanya bodi speedboat saja yang dibuat dengan konsep race. Bisa dibayangkan kecepatannya. Karena speedboat 200 PK bisa didahuluinya.
“Saya hanya pakai mesin Yamaha 40 PK standard. Kecepatan bisa sampai 47 knot. Ini belum tune-up. Kalau sudah, lebih kencang,” jelasnya.
Ia mengatakan, jika menggunakan bodi standar dan mesin 40 PK, kecepatannya hanya tembus 38 knot. Untuk pembuatan bodi balap ini, Yusri dengan dibantu kawannya hanya memakan waktu selama 3 bulan. Pengerjaan mulai dari pembuatan rangka, cetak fiber hingga finishing.
“Saya buat speedboat ini karena ingin punya speedboat yang bisa muat 2-3 orang dengan kecepatan luar biasa. Kita lakukan ujicoba dan bereksperimen buat suatu rancangan,” tuturnya.
Untuk menjadikan satu konsep, tentu Yusri belajar dari yang sudah ada. Mulai mencari referensi di buku hingga youtube. Soal biaya, untuk satu bodi speedboat race Yusri menghabiskan biaya sekitar Rp14 juta. Yang mahal, cuma mesinnya. Mencapai Rp41 juta per unit.
“Selain bodi balap, kita cuma ubah pada kipas. Modif dengan tambah daun atau rencong jadi lancip. Meski lihat dari youtube, konsep kita beda dan nggak ada yang sama,” terangnya.
Ia berharap, kawan-kawan lainnya bisa ikut menciptakan speedboat balap demi menghibur warga dan memancing wisatawan untuk datang. Kelak, jika sudah ramai, Yusri akan membuat komunitas. “Kita coba menarik simpatik dan semangat kawan-kawan untuk buat juga. Kalau ada race, kita ikut. Kalau ada yang mau minta buatkan, kita siap. Karena kita sudah ada cetakan. Tergantung pesanan maunya seperti apa,” katanya.
Speedboat race milik Yusri, dengan panjang 4,25 meter, lebar 1,40 meter dan tinggi 48 sentimeter. Berat bodinya, hanya 50 kilogram.
“Karena bodi ringan, bahan bakar irit dan kecepatan lebih. Beda kan dengan sepeda motor balap,” tukasnya.
Konsep yang dibuat pun memasang tulang-tulang rangka dengan jarak lebih jauh dari standard. Rangkanya terbuat dari paralon super, bukan kayu seperti pada umumnya.
“Kita coba belokan, mudah terbalik apa nggak. Ini yang kita utamakan agar bisa freestyle dan melaju,” pungkasnya.
Laporan: Ocsya Ade CP