Menangkan Karolin-Gidot, Masyarakat Jawa di Landak Pegang Falsafah Ajor Ajer

Tokoh masyarakat Jawa di Kabupaten Landak, Andreas Muhrotin, mengajak khususnya masyarakat Jawa di Kalimantan Barat, untuk mendukung pasangan Karolin-Gidot dalam Pilgub Kalbar 2018.

eQuator.co.id – LANDAK-Tokoh masyarakat Jawa di Kabupaten Landak, Andreas Muhrotin, mengajak khususnya masyarakat Jawa di Kalimantan Barat, untuk mendukung pasangan Karolin-Gidot dalam Pilgub Kalbar 2018.
“Ajor ajer itu artinya orang Jawa bisa bergaul dengan siapa saja dan selalu ingat dengan kata-kata di mana bumi dipijak, di situlah langit di junjung. Untuk itu kalau orang Jawa tidak mendukung Karolin-Gidot, jadi kita menghindari falsafah sendiri ajor ajer,” ujarnya memberikan sambutan saat kedatangan Ketua Tim Kampanye Karolin-Gidot, Cornelis, di Desa Kayu Ara, Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak, Selasa (1/5).
Ia menegaskan, masyarakat Jawa di Kalbar punya tanggung jawab moral memenangkan Karolin-Gidot dalam Pilgub. Menurutnya, masyarakat Jawa hidup di Kalbar dengan baik hingga sampai saat ini, tidak terlepas dari peran Gubernur Cornelis selama dua periode memimpin Kalbar.
Andreas berharap, masyarakat pada 27 Juni mendatang untuk solid datang ke TPS mencoblos pasangan nomor urut 2.
“Untuk itu kita semua wajib datang ke TPS dan mengingatkan masyarakat sekitar jangan tidak pergi Ke TPS. Saya titipkan beban moral ini ke bapak/ibu agar bisa sama-sama berjuang memenangkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut dua Karolin-Gidot,” pintanya.
Pada kegiatan kampanye Ketua Tim Karolin-Gidot di Landak, berbagai etnis masyarakat hadir memenuhi acara itu. Mulai dari Jawa, Madura, dan lain sebagainya.
Di tempat yang sama, Cornelis menyampaikan apresiasinya atas dukungan masyarakat setempat yang siap memenangkan pasangan Karolin-Gidot.
Dalam pidatonya, Cornelis juga berpesan agar seluruh lapisan masyarakat Kalbar bisa bersatu memenangkan pasangan Karolin-Gidot. “Kenapa kita harus memenangkan pasangan Karolin-Gidot, hal ini tentu atas rekomendasi Megawati, SBY, dan Hendro Priyono dari PKPI. Megawati dan SBY sama-sama mantan presiden, begitu juga Hendro Priyono merupakan mantan Kepala Intelijen Negara Indonesia, dan pernah operasi di Kalimantan Barat dalam menumpas PGRS Paraku. Para petingi-petingi negara ini merekomendasi Karolin-Gidot tentu atas hitungan-hitungan yang jelas,” terangnya.
Atas dasar itu, Cornelis mengatakan bahwa pasangan ini memang tidak perlu diragukan lagi untuk memimpin Kalbar lima tahun ke depan.
“Untuk itu kita jangan ragu, jangan bimbang, dan kita harus bersatu dan berjuang untuk memenangkan pasangan calon gubernur nomor urut dua Karolin-Gidot,” pungkasnya.