eQuator.co.id – SANGGAU-Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar nomor urut 2, dr. Karolin Margret Natasa dan Suryadman Gidot mendorong terwujudnya peningkatan layanan sektor pendidikan, untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) Kalbar yang hebat dan berdaya saing.
Calon Wakil Gubernur Kalbar Suryadman Gidot mengatakan, untuk di wilayah perkotaan, Karolin-Gidot sudah memiliki program sekolah unggulan dengan meningkatkan fasilitas serta kemampuan tenaga pengajar di satu sekolah yang akan dibuat di setiap Kabupaten dan Kota.
“Kita akan dorong realisasi program sekolah unggulan ini. Nantinya selain ada bangunan gedung sekolah yang mumpuni, kita juga akan siapkan asrama serta fasilitas lainnya,” kata Gidot di Sanggau, Jumat (20/4).
Sedangkan untuk layanan pendidikan di daerah pedalaman, Karolin-Gidot selaku kepala daerah yang paham betul dengan situasi dankondisi rakyatnya di wilayah terpencil, berkomitmen memperpendek lokasi sekolah dengan pemukiman warga.
“Kita memang harus memperpendek lokasi sekolah dengan pemukiman, sehingga dimungkinkan anak usia dibawah 7 tahun bisa bersekolah. Kalo jaraknya jauh, maka anak akan bersekolah diatas 8 tahun,” jelas Gidot yang pernah menjadi Guru di Kabupaten Bengkayang itu.
Selain itu pasangan Karolin-Gidot yang latar belakang pendidikannya adalah seorang dokter dan guru, juga sudah menyiapkan program siswa dan guru berprestasi, untuk merangsang daya saing sekaligus menunjukan komitmen calon pemimpin daerah itu meningkatkan kwalitas SDM di daerah ini.
“Kami anggap bea siswa untuk pelajar berprestasi dan guru itu sangat penting. Kami berdua paham, hal ini dapat membantu sekaligus mendukung orang-orang yang cerdas untuk kemudian dimanfaatkan lagi kecerdasannya membangun daerah,” lanjutnya.
Bahkan cawagub Kalbar Suryadman Gidot juga menyadari, jika persoalan pendidikan di daerah ini, terkendala dengan kurangnya jumlah guru atau tenaga pengajar. Karena itulah, mengingat cagub Kalbar Karolin Margret Natasa sebelumnya pernah menjadi Anggota Komisi IX DPR RI, yang bidang satu diantara bidang kerjanya adalah mengurus masalah pendidikan, pasangan ini juga mendorong jumlah guru honor ditambah, untuk memenuhi kebutuhan di berbagai daerah.
“Jumlah guru kontrak daerah itu harus diperbanyak. Dan yang lebih penting lagi, kita juga akan memberikan pemahaman kepada orang tua, agar anak-anak mereka itu wajib disekolahkan,” pungkasnya.