Jembatan Ambruk, Dua Dusun Terancam Terisolir

Jembatan Ambruk. Petugas Dinas PUPR Kubu Raya meninjau jembatan ambruk di Desa Sungai Bulan, Kecamatan Sungai Raya, Senin (16/4). Warga for Rakyat Kalbar
Jembatan Ambruk. Petugas Dinas PUPR Kubu Raya meninjau jembatan ambruk di Desa Sungai Bulan, Kecamatan Sungai Raya, Senin (16/4). Warga for Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – Kubu Raya-RK. Wakil Ketua DPRD Kubu Raya, Suprapto mengharapkan, Pemerintah Kubu Raya segera memberikan solusi terkait ambruknya tujuh unit jembatan penghubung antar dusun di Desa Sungai Bulan, Kecamatan Sungai Raya yang terjadi pada Senin (16/4) lalu.

Menurutnya, keberadaan jembatan-jembatan yang roboh tersebut merupakan akses utama yang menghubungkan Dusun Wonorejo dan Dusun Wonosari ke pusat pemerintahan desa sekaligus menuju Rasau Jaya.

“Bagi masyarakat setempat jembatan penghubung ini sangatlah vital untuk aktivitas ekonomi. Dengan putusnya akses penyeberangan itu maka otomatis dua dusun tersebut menjadi terisolir,” ungkapnya.

Tak hanya itu, legislator Partai Golkar ini berharap masyarakat setempat bisa menemukan solusi sementara untuk penyeberangan darurat. Hal itu penting supaya anak-anak sekolah yang berasal dari Dusun Wonorejo dan Dusun Wonosari bisa tetap menyeberang untuk bersekolah seperti biasa.

Sebagaimana diketahui bahwa tujuh unit jembatan di Sungai Bulan ambruk lantaran diterjang arus. Akibat hujan deras yang terjadi pada Minggu (15/4) malam.

Sementara itu, Kepala Dusun Wonorejo, Desa Sungai Bulan, Santoso mengatakan, jembatan yang ambruk tersebut rata-rata merupakan bangunan tahun 1983 silam. Tetapi, sebagian di antaranya sudah ada yang diperbaiki.

“Jembatan di Wonorejo yang juga ikut ambruk ini baru sekitar dua tahun lalu diperbaiki dengan konstruksi permanen,” tuturnya.

Santoso menambahkan, dengan ambruknya jembatan tersebut tentu sangat mempengaruhi aktivitas warga. Apalagi keberadaan jembatan ini merupakan satu-satunya akses penghubung penyeberangan masyarakat.

“Kami berharap jembatan-jembatan yang ambruk bisa segera dibangun kembali secara permanen oleh pemerintah,” harapnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) PUPR Kubu Raya, Encep Mulyadi mengungkapkan, pihaknya masih melakukan kajian dan turun ke lapangan untuk mengetahui biaya pembangunan yang akan dikeluarkan.

“Tim masih di lapangan. Kita masih inventarisir. Yang jelas sebagian besar menggunakan APBD Kubu Raya,” ucap Encep Mulyadi. (sul)