eQuator.co.id – PONTIANAK-Warga Pontianak berharap gubernur dan wakil gubernur yang terpilih dalam Pilgub 27 Juni 2018 tidak terlibat korupsi. Warga juga berharap gubernur dan wagub terpilih berlaku adil serta menjamin rasa aman warga untuk melaksanakan kegiatan ekonomi.
“Siapapun yang terpilih itu bisa bersih dari korupsi, berbuat adil untuk semua golongan masyarakat,” ujar Anto, 43, di Pontianak, Senin (16/4).
Menurut Anto yang merupakan pengusaha warung kopi di Kota Pontianak ini, kepala daerah nanti juga harus mampu memberikan rasa aman dan dapat menjamin kemudahan bagi para pelaku usaha. “Untuk pelaku usaha juga supaya diberikan kemudahan dalam berusaha dan keamanan,” harapnya.
Di sisi lain, Firman, 37, warga Sungai Jawi, Pontianak mengatakan kriteria tidak korupsi dan mampu memberi rasa aman hanya ada pada pasangan Karolin Margret Natasa dan Suryadman Gidot.
“Saya yakin Bu Karolin dan Pak Gidot orangnya bersih. Tidak pernah main-main proyek. Karena itu mereka adalah calon gubernur dan wakil gubernur yang tidak mau korupsi. Beda dengan calon yang lain,” kata Firman yang ditemui di sebuah warung kopi di kawasan Jalan Merdeka.
Firman juga mengatakan Karolin-Gidot orang yang benar-benar tulus mau melayani masyarakat dengan kerja keras. “Kalau pemimpinnya bekerja keras dan tidak korupsi, saya yakin masyarakat Kalimantan Barat akan sejahtera,” kata dia.
Di sisi lain, saat penyampaian visi dan misi dalam debat kandidat, pasangan cagub-cawagub Karolin-Gidot tegas mengatakan akan memberantas praktik korupsi di lingkungan pemerintahan daerah.
Dalam Misi ke-3, program aksi ke-6 disebutkan Karolin-Gidot akan mendukung penuh penegakkan hukum di berbagai sektor serta memberantas korupsi.
Hal tersebut dilakukan agar pemerintahan provinsi Kalimantan Barat berjalan bersih, transparan, akuntabel, dan efisien. (UMR)