Pembunuhan dan Mayatnya Dimasukan ke Septic Tank

Motor Ditemukan, Terduga Pelaku DPO

DIPERIKSA POLISI. Petugas mengambil keterangan Su, orang yang membeli sepeda motor dari LAI di Mapolsek Sungai Raya, Jumat (30/3). Andi Ridwansyah-RK

eQuator.co.idPontianak-RK. Polisi masih memburu LAI alias WN terduga pelaku pembunuhan Supriatin, 37, yang mayatnya ditemukan di dalam septic tank Warung Makan Rojo Koyo di Jalan Mayor Alianyang, kawasan Jembatan Kapuas II, Rabu (28/3) pukul 07.30 WIB. Sedangkan sepeda motor yang sebelumnya dibawa lari LAI sudah ditemukan.
“Motor dapat di Kecamatan Teluk Pakedai Kabupaten Kubu Raya,” ujar Kapolsek Sungai Raya, Kompol Suanto, Jumat (30/3).

Tanpa menyerahkan BPKB, sepeda motor Vario warna biru KB 6731 RM tersebut sebelumnya dijual LAI kepada Su seharga Rp3,2 juta, Sabtu (24/3) sekitar pukul 06.00 WIB. Traksasi jual beli dilakukan di depan Alfa Mart Jalan Adi Sucipto dekat Mako Brimob Polda Kalbar. Selanjutnya sepeda motor dibawa Su ke Telok Pakedai. Su diamankan anggota lidik Polsek Sungai Raya yang di-backup Resmob Polda Kalbar di Hotel Kapuas Palace sekira pukul 11.00, Kamis (29/3). Saat ini Su diamankan di Polsek Sungai untuk dimintai keterangan berikut sepeda motornya.

Kapolsek menuturkan, dugaan sementara pembunuhan dilakukan pada Sabtu malam (24/3). Mayat korban telah diautopsi di RSUD Sudarso. “Hari ini (kemarin, red) sudah dipulangkan ke kampung halaman beliau di Boloyali sekira pukul 08.00 sesuai dengan permintaan keluarga beliau,” jelasnya.
Polisi terus mengembangkan kasus pembunuhan ini. Dugaan sementara pelaku pembunuhan satu orang, yaitu LAI. Pemuda tersebut saat ini diperkirakan sudah tidak di berada di Kota Pontianak. Polsek Sungai Raya bekerja sama dengan Polresta guna mengejar pelaku. “Untuk melacak keberadaan pelaku, telah ditetapkan Daftar Pencarian Orang (DPO),” ungkap Kapolsek.
Sementara Kanit Reskrim Polsek Sungai Raya, IPTU Budi Utomo menuturkan, autopsi mayat telah selesai dilakukan. Hasil lengkap autopsi keluar pekan depan. Namun berdasarkan autopsi sementara ditemukan benjolan di kepala belakang korban. “Diduga akibat pukulan benda tumpul,” jelasnya

Hasil autopsi sementara ini terdapat kesamaan berdasarkan keterangan tetangga korban, Lestari. “Sabtu malam Lestari mendengar pukulan demi pukulan yang mengarah ketubuh orang dan suara mangkuk terjatuh,” pungkasnya.
Budi menduga, korban dimasukan ke septic tank dalam keadaan masih hidup. Korban ditarik dan dimasukan ke septic tank dalam keadaan pingsan. “Dugaan waktu korban ditarik korban masih hidup, namun korban sudah tidak sadar (pingsan), karena kalau kondisinya meninggal pasti berat,” ulasnya.
“Untuk lebih jelasnya kita menunggu hasil autopsi yang akan keluar minggu depan. Saat ini semua keterangan saksi dan bukti sudah dimiliki dan kita juga akan terus melakukan pencarian keberadaan pelaku,” sambung Budi.

Terpisah, tetangga korban Lestari mengungkapkan, sebelum mayat Supriatin ia merasakan beberapa keanehan. Sabtu malam ia sempat mendengar keributan dan ada seperti orang kesakitan di samping warungnya. “Tetapi setelah saya cek bersama suami, ternyata tidak ada orang,” ucapnya.

Selang beberapa menit Lestari hendak ke kamar mandi. Lagi-lagi ia mendengar suara seperti pukulan demi pukulan yang sengaja diarahkan ke tubuh orang. Tidak lama ia pun mendengar suara mangkuk terjatuh seperti di senggol. Namun kejadian tersebut tidak membuat Lestari curiga dan berpikir macam-macam.
Dua hari kemudian Lestari mencium bau tidak sedap di belakang warung miliknya. Ia pun berusaha mencari, namun tidak menemukan sumber bau tersebut. “Bau tidak enak ketika air sedang pasang di sekitar warung korban. Hingga akhirnya ditemukan sumber bau yang tidak enak itu,” tukas Lestari.
Tetangga lainnya, Muryati mencurigai pembunuhan tersebut dilakukan rekan kerja korban. Pelaku berasal dari pulau Jawa yang baru bekerja selama 20 hari. Diduga pelaku tersebut menghilang Sabtu pagi setelah mendobrak pintu warung tidak melihat orang beserta motor korban.

LAI yang diduga pelaku pembunuhan itu kata Murati memiliki sifat genit terhadap dirinya maupun korban. “Pemilik warung sering mengigatkan dia (LAI) untuk tidak genit pada karyawan perempuan,” ungkapnya.
Sebagai teman dekat yang seperti kakak dan adik, Murati sangat terpukul dengan tewasnya Supriatin. Dia berharap  kepolisian dapat segera mengungkap dan menangkap pelaku. “Sangat berharap kepada aparat untuk segera menangkap pelaku dan memberikan hukuman setimpal ancaman seumur hidup,” harap Murati.

 

Laporan: Andi Ridwansyah

Editor: Arman Hairiadi