eQuator.co.id – Calon Gubernur Kalimantan Barat dengan nomor urut dua, dr. Karolin Margret Natasa merasa prihatin dengan peristiwa yang menimpa Nuzul Kurniawati, seorang guru di SMP Madrasah Darussalam, Pontianak, yang dianiya oleh muridnya sendiri.
“Kami prihatin dengan kejadian yang baru terjadi, dimana murid menganiaya guru, dan angkanya terus meningkat di Indonesia,” ujar Karolin belum lama ini.
Menurut Karolin, semuanya dikembalikan lagi kepada keluarga dan pembangunan karakter manusianya.
“Pembangunan manusia itu, unit terkecilnya adalah keluarga, dan anak meniru apa yang dilakukan orang tua, terutama dengan budaya kekerasan yang ada di rumah, sehingga bisa terjadi di sekolah,” ujarnya.
Ditambahkannya, proses dan kejadian yang baru-baru ini terjadi harus menjadi intropeksi untuk semuanya, terutama bagi keluarga.
“Apakah keluarga itu sudah mendidik dan membesarkan anak-anaknya dengan baik dan jangan memberikan contoh yang salah di rumah,” pungkasnya.
Oleh karena itu, ketika murid melakukan penganiayaan terhadap guru, yang pertama harus dilihat bagaimana kondisi anak itu sehari-harinya di rumah.
“Ketika anaknya kita lakukan terapi khusus, tapi keluarganya tidak, tentunya sama saja dan tidak akan memberikan hasil yang maksimal,” tutupnya. (riz)