Awas DBD dan Diare

dr H Harisson MKes

eQuator – Putussibau-RK. Masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu diminta untuk waspada. Lantaran peralihan musim (pancaroba) dari kemarau ke penghujan seperti saat ini, sangat rentan muncul Demam Berdarah Dengue (DBD) dan diare.

“Masyarakat perlu memerhatikan lingkungan, bak-bak air harus sering dikuras dan ditutup,” kata dr H Harisson Mkes, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kapuas Hulu ditemui di ruang kerjanya, Senin (9/11).

Cara lain untuk mengantisipasi DBD, jelas Harisson, dengan menaburkan abate pada tempat penampungan air. Untuk mendapatkan pembunuh jentik-jentik tersebut, bisa langsung ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). “Ini upaya bersama untuk mencegah terjadinya DBD,” ingatnya.

Kalau memang berbagai upaya pencegahan telah dilakukan dan masih ditemukan kasus DBD, kata Harisson, pihaknya akan melakukan pengasapan (fogging) dengan radius 100 dari titik ditemukannya kasus DBD. “Tetapi lebih baik kita mencegahnya, agar tidak terjadi,” ujarnya.

Kasus kesehatan lain yang cukup mengkhawatirkan, menurut Harisson, adalah diare. Kasus ini sempat meningkat di Kapuas Hulu. “Kemarin peningkatannya sekitar 70 persen. Itu memang karena terjadi kekeringan, sehingga berpengaruh pada kualitas air,” ujarnya.

Kasus diare bisa saja terjadi saat peralihan musim apabila Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tidak diterapkan. “Untuk menanggulangi diare ini, kita sediakan oralit dan obat-obatan lainnya di Puskesmas,” tutup Harisson. (aRm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.