eQuator.co.id – Putussibau-RK. Kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Kabupaten Kapuas Hulu cukup mencengangkan. Sepanjang Februari ini, sudah tiga kejadian laka lantas yang menyebabkan kematian.
Kecelakaan yang diduga human error ini sudah merenggut tiga nyawa. Seperti dua orang meninggal yang terjadi di Lintas Utara, Desa Seriang, Kecamatan Badau beberapa waktu lalu dan seorang tewas akibat terlindas truk di Dusun Bangan Permai, Desa Tanjung Intan, Kecamatan Mentebah, Minggu (25/2).
Kecelakaan yang teranyar ini terjadi antara truk bernomor polisi KB 9838 FC yang dikendarai Rudiansyah, 37, warga asal Purun Besar dengan sepeda motor Yamaha Jupiter Z bernomor polisi KB 3229 FO yang dikendarai Hasnawi, 50.
Truk tersebut membawa material batu dari Dusun Muncin, Kecamatan Bunut Hulu dengan bobot muatan sekitar enam ton dan melaju menuju Kecamatan Mentebah.
Sesampainya di Dusun Bangan Permai, tepat di dekat kebun karet tiba-tiba dalam satu arah sepeda motor tersebut berusaha mendahului truk.
“Setelah berhasil mendahului, tiba-tiba muncul bus Perintis dari arah berlawanan. Mungkin karena panik, akhirnya membuat korban mengerem secara mendadak,” jelas Rusdiansyah, Senin (26/2).
Karena korban mengerem mendadak, lanjut Rusdiansyah, ia tidak bisa menghindar karena jarak sepeda motor korban begitu dekat dengan dirinya. Sehingga tabrakan itu tak bisa dicegah.
“Saya tidak bisa lagi menghindari kecelakaan itu, karena korban ngerem mendadak dengan jarak sangat dekat sehingga menyebabkan korban meninggal dunia di tempat kejadian,” ungkapnya.
Bhabinkamtibmas Polsek Mentebah, Brigadir Sumajaya membenarkan kejadian tersebut. Pada saat kejadian tindakan yang diambil oleh Polsek Mentebah yakni mengamankan Rusdiansyah dan truknya. Kemudian membawa korban yang sudah tak bernyawa itu ke Puskesmas Mentebah dan mengamankan sepeda motor miliknya di Polsek Mentebah.
“Di lokasi kejadiannya memang jalan tersebut menanjak dan berbukit,” tutur Sumajaya.
Saat dikonfirmasi, KBO Sat Lantas Polres Kapuas Hulu Iptu Parwana menyampaikan sudah tiga kasus kecelakaan yang terjadi pada Februari 2018. “Meninggal di Badau itu ada dua orang, kemudian di Mentebah satu orang,” terangnya.
Jika melihat kasus kecelakaan tragis bulan ini, sambung Iptu Parwana, pihaknya sesegera mungkin akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, berkenaan dengan pemasangan rambu-rambu lalu lintas.
“Tapi yang paling intensif kami lakukan adalah memberikan imbauan dan penerangan keliling di wilayah-wilayah yang mudah dijangkau untuk memberitahu kepada masyarakat agar tertib berlalu lintas,” ucapnya.
Parwana menduga, kejadian laka lantas belakangan ini disebabkan human error dari pengendara itu sendiri.
“Kalau melihat dari sisi kendaraannya, semuanya masih layak pakai. Cuma terkadang pengguna jalan ini biasanya tidak sabar, tidak memakai pengaman dan lainnya, sehingga membuat keselamatanya menjadi terancam saat berkendara,” pungkasnya.
Laporan: Andreas
Editor: Ocsya Ade CP