Pecahkan Rekor, Pontianak Tercatat (Lagi) di MURI

430 Orang Masak Ikan Asam Pedas

MASAK MASSAL. Sebanyak 430 peserta tengah asyik memasak ikan dalam lomba Masak Ikan Asam Pedas diperhelatan Pontianak Food Festival (PFF) ke 2 di Halaman Parkir Ayani Mega Mall, Sabtu (25/20). Ocsya Ade CP-RK

eQuator.co.id -PONTIANAK-RK. Kota Pontianak kembali menempatkan namanya di Museum Rekor Indonesia (MURI). Kali ini memasak ikan asam pedas terbanyak dengan jumlah peserta 430 orang. Salah seorang yang ikut masak ikan asam pedas adalah chef nasional dan ternama Aiko Sarwosri Isra atau Chef Aiko

Ini menambah daftar panjang torehan prestasi Kota Pontianak di MURI. Sebab sebelumnya, Kota Pontianak telah pecahkan rekor Khataman Alquran terbanyak dengan 27.649 peserta, menggoreng pisang terbanyak 131 peserta, Karnaval Khatulistiwa terbanyak 6.396 peserta, serta makan jeruk dan minum lidah buaya terbanyak.

Ada pula pecahkan rekor kain tenun songket terpanjang 161 meter, kemudian replika ikan dan naga terbesar.

Pemecahan rekor memasak ikan asam pedas terbanyak ini berlangsung di halaman parkir Ayani Mega Mall, Jalan Ahmad Yani, Minggu (25/2). Alhasil aroma rempah dari asam pedas pun menusuk hidung.

Kegiatan pecahkan MURI ini merupakan rangkaian event Pontianak Food Festival (PFF) ke 2. Dimana pada tahun sebelumnya dalam PFF ke 1 memecahkan rekor menggoreng pisang terbanyak.

Kegiatan memasak ikan asam pedas dengan peserta terbanyak resmi tercatat di MURI dengan Nomor: 8336/R.MURI/II/2018.

“Rekor ini dianugerahkan dengan bangga kepada Pemerintah Kota Pontianak, Bright Gas PT Pertamina Persero Cabang Pontianak, Pondok Ale-ale, Rumah Makan Pak Usu, PHRI serta Pontianak Culinari Profesional Indonesia atas rekor pemrakarsa dan penyelenggara lomba memasak ikan asam pedas oleh peserta terbanyak 430 peserta,” terang Manager MURI, Sri Widayati.

Sementara itu, Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Pontianak Mahmudah menuturkan, sangat mengapresiasi kegiatan PFF tahun ini. Kegiatan yang juga menggelar pameran ini dapat mengangkat dan melestarikan kuliner Kota Pontianak. “Acara ini merupakan sinergi yang baik dari berbagai elemen yang peduli dengan wisata Kota Pontianak baik dari pemerintah, perbankan, PHRI, serta pihak terkait lainnya,” katanya.

Dia juga menyambut baik atas kehadiran Chef Aiko serta pemecahan MURI masak ikan asam pedas terbanyak.

Acara ini tentunya dapat memperkenalkan kuliner khas Kota Pontianak ke kancah nasional. Pemerintah tentunya memberikan keleluasaan serta mendukung masyarakat untuk berkreasi dalam berbagai macam kuliner khas Kota Pontianak.

“Apalagi jika penggiat dari acara ini melibatkan generasi muda yang tentunya memiliki semangat, ide dan inovasi serta tidak lupa dengan budayanya,” tutur Mahmudah.

Pjs. Wali Kota ini berharap ke depannya tidak hanya pemecahan rekor masak ikan asam pedas terbanyak. Melainkan menu ikan asam pedas dan kuliner khas Kota Pontianak lainnya dapat diajukan sebagai warisan budaya tidak benda. “Mudah-mudahan bisa ditetapkan sebagai budaya tak benda. Ini ada kriteria tertentu, asam pedas ini kan khas,” sebutnya.

Dengan terselenggaranya PFF tersebut, Mahmudah berharap dapat mendukung wisata Kota Pontianak. “Mari kita jadikan sebagai barometer kota berprestasi baik di Kalbar maupun tingkat nasional,” demikian Mahmudah.

Dalam acara pemecahan MURI tersebut, Chef Aiko berkesempatan melakukan demo memasak. Selain memasak ikan asam pedas, Chef cantik ini membuat asinan rambutan dan lidah buaya. “Semoga ini bisa menjadi inspirasi,” harap Aiko yang baru satu kali mengunjungi Kota Pontianak ini.

Pemecahan MURI memasak ikan asam pedas dengan peserta terbanyak ini juga diprakarsai PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VI lewat dukungan produk Bright Gas. Marketing Branch Manager Pertamina Kalbarteng, Teuku Johan Miftah menerangkan, sejak Bright Gas sudah diluncurkan pada 2016, pihaknya konsisten dalam membantu menyelenggarakan pelestarian kuliner daerah. Salah satunya melalui kompetisi memasak dengan judul Bright Gas Homemade Cooking Competition.

“Pertamina tertarik mendukung penuh pemecahan rekor masak ikan asam pedas ini dikarenakan in line dengan program yang pernah kami garap sebelumnya,” ujar Johan usai menerima piagam penghargaan dari MURI.

Selain itu, kerja sama Pertamina dan PHRI Kalbar merupakan program lanjutan dari serangkaian penandatangan komitmen penggunaan elpiji non subsidi yang sebelumnya dilaksanakan dengan pemerintah kota dan kabupaten di Kalbar.

“Sampai kini, tercatat 8 kota/kabupaten yang telah membuat komitmen dari 14 kota/kabupaten di Kalbar,” tuturnya.

Johan berharap dengan hadirnya Bright Gas di event ini dapat lebih memasyarakatkan produk unggulan Pertamina tersebut.

“Bright Gas cocok untuk digunakan dengan penggemar kegiatan outdoor ataupun pemilik usaha kuliner yang menggunakan kompor portable,” jelasnya.

Laporan: Maulidi Murni, Ocsya Ade CP
Editor: Arman Hairiadi