Awal Tahun, Harga Jeruk Naik

Petani mensortir buah jeruk berdasarkan grade. dok

eQuator.co.id – Sambas-RK. Petani jeruk di Kabupaten Sambas menyambut awal tahun 2018 dengan sukacita. Pasalnya, harga Jeruk Siam Sambas mengalami kenaikan hingga lebih dua kali lipat.

“Alhamdulillah, harga jeruk naik dari yang dulunya sempai turun cuma Rp3.000, sekarang menjadi Rp7.500 per kilogram untuk kualitas A,” ungkap salah seorang petani jeruk, Nian, Selasa (2/1).

Nian berharap harga tinggi berlangsung lama. Sehingga petani merasa senang. Dia menduga, kenaikan harga terjadi karena buah jeruk sedang jarang. “Mudah-mudahan pasar lebih luas bisa menampung jeruk Sambas, sehingga harga yang bagus ini bisa lebih lama bertahan,” harapnya.

Dari 100 batang pohon jeruk miliknya, Nian bisa memanen jeruk sebanyak 400 kilogram. Hasil tersebut kemudian disortir sesuai grade (tingkat kualitas buah) A, B dan C. Sehingga Nian bisa mengantongi lebih dari Rp2 juta, setelah dipotong biaya pupuk dan upah.

Sementara itu, penampung buah jeruk asal Kecamatan Tebas, Abu mengatakan, sudah hampir sebulan harga jeruk siam merangkak naik. “Sekarang kami membeli dari petani dengan harga Rp7.600 per kilogram, sesuai grade buah,” tuturnya.

Kenaikan harga, terang Abu, karena tingginya permintaan pasar di Kota Pontianak dan Sampit, Kalimantan Tengah (Kalteng). “Kita tidak jual ke Jakarta, disana harganya lebih murah. Permintaan tinggi dan harga lebih baik di Pontianak dan Sampit,” terangnya.

Meski demikian, harga jeruk bisa saja turun karena jeruk dipanen masih agak hijau. Tindakan ini menyebabkan buah jeruk tidak mampu memenuhi kuantitas permintaan dari daerah luar. “Kelak harga bisa turun, jika buah masam mulai masuk pasar, karena banyak permintaan, namun buah masih sedikit, maka buah masam bisa saja masuk ke pasar, tapi harganya harus dimaklumi lebih murah,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas, Ir H Musanif mengatakan, instansinya akan berupaya menjaga stabilisasi harga jeruk berlangsung lama. “Kita bersama SKPD terkait tetap berupaya kedepan agar terjadi stabilisasi harga jeruk yang sekarang sudah cukup baik. Namun, kita tidak akan berhenti disitu, upaya perbaikan harga jeruk sambas juga akan selalu dilakukan,” tuturnya.

Musanif  berharap, petani selalu menjaga kualitas produk demi stabilitas harga. “Kita berharap petani menjaga kualitas buah, menjaga kontinuitas produksi, memperbaiki kinerja pemasaran dan perluasan pasar, terutama di agen penampung jeruk,” ungkapnya.

Penegasan senada disampaikan Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc. Bupati menerangkan, tiga hal yang menjadi pekerjaan selanjutnya Pemkab Sambas agar jeruk Sambas semakin jaya. Pertama, rekayasa teknologi tanpa panen raya, mencari pasar potensial khusus negara tetangga diikuti kesepakatan Sosek Malindo, dan promosi mancanegara sesuai arahan Kementerian Kesehatan. “Tak kalah penting, hadirkan industri pengolahan,” pungkasnya.

 

Reporter: Sairi

Editor: Yuni Kurniyanto‎