eQuator – Putussibau-RK. Kabupaten Kapuas Hulu kaya akan ikan air tawar. Bahkan beberapa di antaranya merupakan habitat asli Bumi Uncak Kapuas. Agar tidak diklaim daerah lain dan bahkan negara lain, perlu dibuatkan hak patennya.
“Nanti akan kita coba, ikan habitat Kapuas Hulu dibuatkan hak patennya. Hak paten ini perlu, agar ke depan tidak diklaim daerah lain,” kata Ir Rismawati, Kepala Dinas Perikanan Kapuas Hulu ditemui di ruang kerjanya, belum lama ini.
Menurut Risma–panggilan akrab Rismawati–terdapat beberapa ikan khas Kapuas Hulu. Di antaranya ikan Arwana Super Red, Semah, Ulang Uli, Belidak, Ringau dan lain-lain.
Bisa saja ikan-ikan tersebut diklaim daerah lain, lantaran memiliki nilai ekonomis yang tinggi. “Seperti ikan Arwana Super Red dan Semah, memiliki nilai ekonomis tinggi. Makanya kita akan coba jajaki untuk membuat hak patennya,” tegas Risma.
Untuk ikan Arwana Super Red, jelas Risma, wacana pengurusan hak paten sudah lama dilakukan. Tetapi, ikan tersebut masih di bawah KSDA. “Bukan lamban, karena ikan arwana masih di bawah KSDA. Tetapi karena kita merasa di Dinas Perikanan dan habitat ikan ini di Kapuas Hulu, kita coba menjajaki untuk mengurus hak patennya,” terangnya.
Walaupun belum ada hak patennya, untuk ikan Arwana Super Red, Kapuas hulu sudah memiliki sertifikatnya. Sertifikasi ini, sebenarnya hampir sama dengan hak paten.
Tetapi, menurut Risma, memiliki hak paten akan jauh lebih baik. Karena kalau sudah ada hak paten, ikan arwana super red akan diberikan chip sebagai identitas asal Kapuas Hulu. “Selain, Arwana Super Red, ikan Gurami kita juga sudah disertifikasi,” pungkas Risma. (aRm)