Dukung UMKM Masuki Pasar E-Commerce

idEA Gelar "Kenduri" di Pontianak

Kemeriahan Workshop “Kenduri idEA” di Palembang beberapa waktu lalu.-Istimewa/RK.

eQuator.co.id–Pontianak-RK. Guna mengimbangi tingginya persaingan pasar global yang berbasis pada informasi dan teknologi saat ini, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Jumat (3/11), menggelar workshop sehari bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah secara online (e-UKM) bertajuk “Kenduri e-UKM” di Hotel Harris Pontianak, Selasa tanggal 7 November 2017.

Ketua Umum idEA, Aulia E Marinto dalam dalam keterangan persnya, Jumat (3/11)menjelaskan, sebagaimana visi IdEA sendiri yang merupakan wadah bagi para pelaku industri e-commerce, para pelaku e-UKM nantinya diharapkan makin mampu memanfaatkan teknologi dan kanal digital sampai marketplacepengembangan dan memasarkan usahanya.

“Kata kenduri bermakna “selamatan’ atau semangat baruyang menjadi dasar dari dilaksanakan acara pelatihan atau workshop ini,” katanya.

Dia menyampaikan dalam tahun ini, terdapat 11 kota se-Indonesia yang menjadi target pembinaan idEA, dimana Kota Pontianak merupakan kota yang ke tujuh bagi penyelenggaraan workshop ini. Sebelumnya yang sudah terlaksana, yakni Yogyakarta, Makassar, Bandung, Surabaya, Medan dan Balikpapan. Setelah Pontianak akan ada 4 kota lain yang akan jadi tuan rumah Kenduri e-UKM, yaitu Balikpapan, Semarang, Denpasar dan Solo.
“Tujuannya dalam rangka mempercepat pertumbuhan e-commercedi Indonesia melalui stimulus dan pembekalan kepada pelaku UKM. Sehingga e-commerce menjadi solusi dalam menciptakan multiplier effect terhadap tumbuhnya perekonomian nasional,” ujarnya.

Lebih lanjut, adapun materi yang diberikan kepada para pelaku e-UKM dalam sehari, meliputi pengenalanatau fenomena industri e-commerceIndonesia, pemasaran digital dengan Facebook, pengalaman berdagang dengan Instagramdan kekuatan konten, branding adalah nilai tambah, social payment untuk bisnis UKM, data ekonomi Indonesa bersama BCA,cara sukses jualan di marketplace dan lainnya.Sehingga pada intinya, bagaimana akses pasar di era e-commerce bisa dimanfaatkan secara luas untuk UKM baik dalam pasar domestik maupun pasar global.

“Kontribusi UMKM kepada PDB Indonesia yang dilansir dari beberapa media sudah mencapai 60%, sehingga idEA selaku wadah berkumpul pelaku dan atau perusahaan e-commerce dan pendukungnya akan terus konsisten memberikan program edukasi bersama pemerintah daerah baik provinsi dan kota untuk mendorong program penguatan UMKM,salah satunya adalah melalui akses pasar,” paparnya.

Aulia mengatakan, Kenduri e-UKM idEA menargetkan mengedukasi 2000 pelaku UMKM yang berasal dari 11 kota-provinsi. Tak hanya itu, idEA juga akan mendata lebih dari 1000 produk unggulan di masing- masing provinsi agar kedepannya dapat berkolaborasi dengan platform marketplace atau solusi e-commerce lainnya untuk menembus pasar domestik dan global.

“Target tersebut juga menjadi tantangan dan misi idEA agar transformasi digital pelaku UMKM
dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Harapannya, di tahun 2018
akan lebi banyak program kerjasama dengan pemerintah daerah untuk memberikan edukasi dan
akses pasar kepada pelaku usaha baik produk unggulan daerah maupun usaha mikro,” ujarnya.

Untuk diketahui, idEA sebagai wadah resmi didirikan pada Mei 2012. Selain memberikan edukasi para pelaku industri e-commerce, idEA turut menaungi ekosistem penunjang bagi kegiatan e-commerce UKM sepertipembayaran, pengiriman, digital marketing, media sosial, perbankan, dan infrastruktur. (fik)