eQuator.co.id – Pontianak. Gubernur Drs. Cornelis, MH menempuh perjalanan darat kurang lebih tujuh jam, menyerahkan hewan kurban pada hari raya Idul Adha 1438 H di Dusun Merbau, Desa Sebubus, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Jumat (1/9).
Dua ekor sapi masing-masing dari Presiden RI Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Cornelis untuk masyarakat perbatasan. Sapi yang diserahkan kepada warga itu berjenis limosin dengan berat ratusan kilogram. “Beberapa tahun lalu di Badau, Kapuas Hulu juga sudah dilakukan. Sekarang di Dusun Merbau, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas,” ujar Cornelis.
Sapi pemberian dari Presiden diserahkan Gubernur Cornelis, sedangkan sapi dari Gubernur Kalbar diserahkan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kalbar Ny. Frederika Cornelis.
“Kedua ekor sapi tersebut diterima Haji Safii atau Pak Along, Pengurus Mesjid Mithaul Jannah di Desa Merbau. Selanjutnya dipotong dan dibagikan kepada warga,” jelas Cornelis. Penyerahan sapi itu juga dihadiri Kepala SKPD Kalbar, masyarakat Dusun Merbau, Muspika Kecamatan Paloh, pejabat desa dan dusun serta tokoh masyarakat setempat.
Jarak Paloh ke Ibukota Provinsi Kalbar mendekati 300 Km dengan jarak tempuh perjalanan darat selama tujuh jam. Kemudian menyeberangi sungai menggunakan feri. Sedangkan infrastruktur jalannya masih tahap perbaikan. Namun tidak menyurutkan Gubernur Cornelis untuk berbagi kepada umat muslim di Merbau. Menurutnya hidup dalam perbedaan di Kalbar sudah berlangsung sejak jaman nenek moyang dan tidak ada masalah.
“Tolong dibagi secara adil pada masyarakat Merbau dan tolong tetap jaga persatuan dan kesatuan, karena di Kalbar memang beragam suku dan agama dan keyakinan, tetap jaga perdamaian. Semoga kurbannya bermanfaat bagi masyarakat,” kata Cornelis.
Cornelis mengatakan, tahun 2018 akan ada pemilihan gubernur dan masa jabatannya pun usai pada Januari mendatang. Cornelis mohon pamit dan meminta maaf bila ada kesalahan selama sepuluh tahun memimpin Kalbar. “Semoga gubernur yang baru nanti bisa melanjutkan pembangunan yang belum tuntas,” harapnya.
Tokoh masyarakat Dusun Merbau Haji Safii mengucapkan terima kasih kepada Presiden RI Ir. Joko Widodo dan Gubernur Cornelis yang audah bermurah hati memberikan kurban kepada masyarakat Merbau. Dirinya mewakili masyarakat hanya bisa membalas melalui doa, semoga kedua pejabat negara dan keluarganya selalu diberi kesehatan.
Awasi Hewan Kurban
Hewan kurban yang belum maupun sudah dipotong tak luput dari pengawasan. Bahkan Tim Pengawasan Pemotongan Hari Raya Idul Adha 1438 H /2017 dengan jeli memeriksa hewan kurban di wilayah Kota Pontianak. “Ada beberapa poin yang dilakukan untuk mengawasi atau mengecek kesehatan hewan kurban,” kata drh. Anang Hermawan, petugas pengawasan pemotongan hewan kurban di Kelurahan Tambelan Sampit tepatnya di Masjid Jami Haruniyah, Jumat (1/9).
Dia menjelaskan, layak atau tidak hewan dikurbankan, maksimal 12 jam sebelum dipotong terlebih dahulu harus diperiksa. Baik kelengkapan kondisi fisik maupun kesehatannya. Seperti tidak ada cacat atau luka, tidak pincang, tanduk tidak patah, testisnya harus lengkap, mata tidak berdarah maupun belekannya serta tidak menunjukkan gejala demam.
“Dari segi umur, yang layak itu sapi berumur dua tahun dan kambing 1,5 tahun ke atas. Hewan yang cukup umur ditandai dengan pergantian gigi susu diganti dengan gigi tetap,” jelas Anang.
Pemeriksaan terhadap organ dalam juga harus dilakukan. Hewan kurban dipotong, lalu dikuliti kemudian di bedah. Setelah itu nantinya akan dilakukan pemeriksaan organ yang meliputi hati, paru-paru, jantung, limpah, ginjal, lidah kemudian saluran pencernaan. “Adapun tanda-tanda dari kelainan itu seperti organ jantung biasanya akan terdapat kumpulan darah putih, paru-paru mengalami TBC, selain itu pada organ hati terdapat cacing hati,” lanjutnya.
Apabila menemukan kelainan dari organ itu, maka akan segera dipisahkan agar tidak dikonsumsi atau diedarkan. Selanjutnya akan dilakukan koordinasi kepada panitia dan akan diberikan penjelasan. Namun yang lebih diperhatikan lagi, hewan yang menderita penyakit antraks. Ciri-cirinya hewan mati mendadak, keluar darah dari seluruh lubang. Jika menemukan hewan yang seperti itu, agar segera melapor. “Jika memang benar maka akan dimusnakan. Dan area itu harus disterilkan agar tidak terjangkit kepada hewan lain maupun manusia,” tegas Anang.
Dari pengalamannya selama delapan tahun melakukan pengawasan hewan kurban, belum pernah menemukan hewan yang mengalami beberapa masalah sehingga tidak layak untuk dijadikan hewan kurban. “Mudah-mudahan tidak ada dan jangan sampai terjadi,” harapnya.
Kurban 152 Ekor Sapi
DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kalbar pada hari raya Idul Adha 1438 H/2017 menebarkan hewan kurban berupa 152 ekor sapi dan 121 ekor kambing di 14 kabupaten/kota se Kalbar.
Ketua DPW LDII Kalbar, Susanto mengatakan, penyembelihan hewan kurban sebagai wujud menjalankan perintah Allah yang menjadi sunnah nabiyallah Ibrahim serta syukur atas nikmat yang Allah berikan. “Penyembelihan hewan kurban wujud ketakwaan kepada Allah serta menjadi bagian ibadah sosial,” ujarnya.
Ibadah tersebut bentuk kepedulian sosial kepada masyarakat. Karena daging kurban dibagikan di sekitar lingkungan tempat pelaksanaan penyembelihan. “Daging kurban kita bagikan baik yang meminta maupun yang tidak meminta. Sehingga pola penyerahan daging kurban kita antar langsung ke rumah warga,” jelas Susanto.
Menghindari hal yang tidak diinginkan seperti antrean dan pembagian daging yang kurang tertib, maka LDII langsung mengantar ke rumah warga. “Prinsip kami, jangan niat baik ini terciderai dengan kejadian yang merugikan semua pihak. Jadi kalau berminat cukup datang dengan mendaftarkan diri dan petugas akan mengantar daging kurban di rumahnya,” ungkapnya.
Secara kuantitas jumlah hewan kurban yang dibagikan LDII Kalbar tahun ini mengalami peningkatan. Tahun lalu jumlah hewan kurban berjumlah 145 ekor sapi dan tahun ini 152 ekor. Semakin meningkatnya jumlah hewan kurban mengindikasikan kehadiran LDII semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Semoga melalui tebar kurban ini menjadi sarana merajut ukhuwah dan kepedulian sosial,” harap Susanto di sekretariat LDII Kalbar, Jalan Putri Candramidi Kota Pontianak.
Laporan: Rizka Nanda, Maulidi Murni, Riko Saputra
Editor: Hamka Saptono