eQuator.co.id – PONTIANAK. Masyarakat diimbau teliti ketika akan membeli hewan kurban. Demi keamanan, pilihlah yang sudah diberi label oleh dinas terkait.
“Ketika memilih hewan kurban baik kambing maupun sapi perhatikan syarat secara seksama,” pesan Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak, Bintoro, Kamis (24/8).
Menurut Bintoro, saat ini pihaknya bersama tim dari provinsi Kalbar telah melakukan pengecekan dan pengawasan di lapangan. Pengawasan tersebut dimulai sejak Senin lalu. Mereka melakukan pengecekan sapi dan kambing yang dijual masyarakat maupun pengupul.
“Baik itu di lingkungan rumah maupun di tepi-tepi jalan,” ucapnya.
Tim yang diterjunkan beberapa dokter hewan yang dibantu paramedik. Mereka bertugas mengecek kecukupan usia hewan kurban yang diperjualbelikan. Karena hewan yang digunakan untuk kurban ditandainya dua hingga tiga gigi khusus depan sapi maupun kambing sudah terlepas.
“Jadi itu sudah menunjukan hewan tersebut cukup untuk digunakan kurban,” jelasnya.
Syarat lainnya kata Bintoro, hewan harus sehat dan tidak cacat serta badan agak gemuk.
“Untuk mengecek kesehatan dan kondisi hewan kurban, tim yang diturunkan terdiri dari dokter hewan berjumlah 3 orang dan dibantu tenaga paramedik atau perawat hewan berjumlah sekitar 15 orang,” terangnya.
15 tim ini bagi dua. Tim pertama mengecek di Kecamatan Pontianak Barat, Kota dan Selatan. Sedangkan tim kedua di Pontianak Tenggara Timur dan Utara. Untuk memudahkan masyarakat memilih hewan kurban yang sesuai syarat sebagaimana ketentuan, petugas memberikan label. Label tersebut untuk menandakan layak tidaknya hewan tersebut untuk dijadikan kurban
“Labelnya simbol kota dan provinsi. Berarti kita bekerjasama dengan pemerintah kota dan provinsi dalam pengecekan,” ungkap Bintoro.
Namun diakui dia, masih terdapat beberapa tempat penjualan hewan kurban yang belum dikunjungi.
“Sebab sampai saat ini kita masih melakukan pemantauan dengan berkeliling di sejumlah tempat,” tukasnya.
Disebutkannya, kadang-kadang ada penjual menyelipkan ternak yang tidak memenuhi syarat untuk kurban. Oleh karena itu, petugasnya terus waspada dalam rangka untuk pengecekan dan pemasangan label tersebut.
“Untuk pemantauan saat ini aman, yang nanti sangat rawan menjelang hari H, besok menjelang Lebaran Idul Adha itu banyak kalangan masyarakat itu maaf-maaf membeli ternak yang mencari agar harganya murah,” pungkasnya.
Bintoro menuturkan, kalau bisa tiga hari menjelang Idul Adha tidak ada lagi ditemukan jualan hewan ternak untuk kurban. Sehingga betul-betul mendapatkan hewan yang sehat, memenuhi syarat syar’i syaratnya Islam untuk korban tersebut. Yaitu yang sudah diberi berlabel,” demikian Bintoro.
Laporan: Riko Saputra
Editor: Arman Hairiadi