eQuator.co.id –Pontianak. Komisi V DPRD Provinsi Kalbar mendesak Polda Kalbar beserta jajaran untuk melakukan tindakan tegas. Terhadap siapa saja yang terlibat kejahatan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di seantero Provinsi Kalbar. Apalagi dampak kabut asap yang diakibatkan dari karhutla sangat merugikan masyarakat, Selasa (1/8).
Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Kalbar, Yohanes Dopong menegaskan, Polda Kalbar beserta jajaran harus melakukan tindakan tegas terhadap pelaku karhutla di Kalbar.
“Polda harus melakukan tindakan hukum secara kongkret. Karena dampak karhutla sangat merugikan masyarakat dan pemerintah,” tegas Yohanes Dopong di Gedung DPRD Provinsi Kalbar, Selasa (1/8).
Wakil rakyat asal Dapil Kota Singkawang-Kabupaten Bengkayang ini berpendapat, tak hanya Polda Kalbar beserta jajarannya saja, melainkan semua stakeholder terkait harus bersinergi dalam upaya melakukan penanganan persoalan karhutla di Kalbar.
“Segeralah melakukan tindakan serta upaya pemadaman pada titik-titik api yang sudah muncul di wilayah Kalbar agar dampaknya tidak semakin buruk,” lugasnya.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Kalbar beserta Pemerintah Kabupaten/Kota perlu meningkatkan sinergitas dalam upaya penanggulangan karhutla di Kalbar. “Berdayakan Pokmas serta beri fasilitas dan kelengkapan untuk terjun ke lokasi titik pemadaman,” ulasnya.
Bersamaan itu, Komisi V DPRD Provinsi Kalbar akan melakukan rapat internal. Untuk membahas langkah serta rekomendasi apa yang akan diberikan kepada Pemerintah Provinsi Kalbar ihwal penanggulangan persoalan karhutla.
“Lakukan langkah preventif dengan membentuk Pokmas di daerah rawan bencana sekaligus memberikan edukasi terhadap masyarakat,” tuturnya.
Dopong mengungkapkan, penanganan persoalan karhutla harus dilakukan secara komprehensif, tepat sasaran serta efisien dari sisi pembiayaan. “Karhutla merupakan bencana yang selalu terjadi setiap tahun. Penanganan karhutla harus dibekali pemahaman bagaimana upaya tindakan preventif agar tidak terjadi karhutla,” paparnya.
Reporter: Zainudin
Redaktur: Andry Soe
