Meresahkan Warga, Pemuda Gila Diamankan

Pernah Pecahkan Kaca Mobil dan Mukul Orang

MELAWAN. Fh sempat melawan petugas Dinsos Kota Pontianak ketika hendak diamankan, Rabu (19/7) pagi di Jalan Merapi, Pontianak Selatan. OCSYA ADE CP-RK

eQuator.co.idPontianak-RK. Meresahkan warga, pria yang mengalami gangguan jiwa diamankan Dinas Sosial Kota Pontianak, Rabu (19/7) pagi di Jalan Merapi, Pontianak Selatan. Pemuda berinisial Fh tersebut pernah memecahkan kaca mobil dan memukul orang.

Tidak mudah bagi petugas Dinsos Kota Pontianak mengamankan Fh. Melihat petugas datang, dia lari dan sembunyi di lorong gang sebelah warung kopi. Bahkan Fh melakukan perlawanan ketika akan diangkut ke mobil Dinsos Kota Pontianak.

Menurut Kasi Penyandang Disabilitas, Lansia dan Orang Terlantar Dinsos Kota Pontianak Oskar Ibrahim SSos, Fh diamankan berawal dari laporan masyarakat. Warga Kubu Raya sedang berteriak dan marah-marah. Menghindari hal yang tidak diinginkan, pihaknya langsung menuju lokasi untuk mengamankan Fh untuk selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Kota Pontianak. “Dia memang sudah beberapa kali kita amankan,” ujarnya.

Setelah ditangani pihak RSJ Kota Pontianak, Fh dinyatakan telah tenang dan dikembalikanlah kepada keluarganya. Mungkin karena faktor ekonomi serta kurangnya perawatan, akhirnya kambuh dan kembali ke jalanan. “Kita sudah menghubungi Dinsos Kubu Raya. Karena tidak adanya tempat penampungan, kita diminta untuk memberikan bantuan penanganan,” ungkapnya.

Oskar menjelaskan, dalam melakukan pengamanan orang gila pihaknya selalu mengedepankan komunikasi dan pendekatan. Salah satu caranya, dengan memberikan apa yang disukai Orgil tersebut. Setelah pendekatan sudah terjalin, maka akan mudah mengamankannya. “Kita mengimbau kepada masyarakat, apabila ada melihat orang dengan gangguan jiwa yang meresahkan, diharapkan segera melaporkan kepada Dinas Sosial Kota Pontianak,” pesan Oskar.

Sementara itu, Amat, pengunjung salah satu Warkop di Jalan Merapi yang ikut membantu petugas Dinsos Kota Pontianak mengamankan mengatakan, sebelumnya Fh pernah melakukan pemukulan kepada seorang ibu-ibu penjual bubur di kawasan tersebut. Hanya saja, kadang-kadang Fh berkelakuan bagus dan berpakaian rapi. “Mungkin kalau dia risau, kambuh lah dia,” ulas Amat. (mld)