Belum Didukung Infrastruktur Memadai

Gali Destinasi Wisata Terpendam di Kapuas Hulu

BEAUTIFUL. Objek wisata air terjun Sarai Brunyau di Desa Riam Piang Kecamatan Bunut Hulu, Kapuas Hulu ini pemandangan alamnya luar biasa indah, Jumat (14/7). ANDREAS

Kalimantan Barat menyimpan potensi pariwisata yang belum dikelola dengan baik. Salah satunya air terjun Sarai Brunyau, di Desa Riam Piang, Kecamatan Bunut Hulu, Kapuas Hulu.

Andreas, Putussibau

eQuator.co.id – Lokasinya sekitar 60 kilometer dari Kota Putussibau. Suasana alam di sekitar air terjun sangat indah. Hanya saja, infrastruktur pendukung obyek wisata alam tersebut belum memadai, terutama jalan dan jembatan.

Meski jalan masuk ke lokasi air terjun sekitar 6 kilometer sudah bisa dilewati kendaraan roda dua dan empat, masih perlu peningkatan. Agar tak licin saat musim penghujan dan memudahkan pengunjung mencapainya.

“Jalan menuju obyek wisata Sarai Brunyau memang sudah ada dan bisa dilewati kendaraan roda dua dan empat. Hanya saja masih sebatas pembukaan badan jalan, jika musim hujan jalan itu licin,” ungkap Raden Syamsul, warga Jalan Kom Yos Sudarso, Putussibau, yang pernah berkunjung ke sana.

Sudah merasakan eksotisnya Sarai Brunyau, ia berharap ada bantuan dari pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk mendukung pembangunan akses menuju lokasi tersebut. Selain infrastruktur jalan dan jembatan, di kawasan obyek wisata itu juga mesti didukung fasilitas lain untuk memanjakan wisatawan yang berkunjung. Setakat ini, fasilitas yang sudah ada hanya panggung untuk pertunjukan, WC umum, dan sarana air bersih.

“Masih perlu tangga-tangga untuk naik ke atas air terjun,” ujarnya.

Menurut dia, Kabupaten Kapuas Hulu masih menyimpan potensi wisata air terjun lainnya yang menarik untuk dikunjungi. Ratusan, hanya saja lokasinya terlalu jauh dari ibukota kabupaten yang tentunya infrastruktur menuju ke sana tak memadai. Bahkan sebagian besar belum ada akses jalan.

“Saya sangat optimis obyek wisata alam di Kapuas Hulu jika dikelola dengan baik dan didukung infrastruktur yang memadai memiliki nilai jual tinggi,” tukas Raden.

Pria kelahiran Bunut Hilir ini berharap daerah yang sebagian besar masuk dalam kawasan taman nasional, hutan lindung, hutan produksi terbatas (HPT), dan hutan adat ini mesti bisa menjual potensi alam. Tentunya tanpa merusak alamnya.

“Wisata tracking dan arung jeram di Kapuas Hulu ini baru dinikmati segelintir orang, terutama turis asing dari Jerman dan Inggris,” pungkasnya.

Menjawab Rakyat Kalbar, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu, Antonius menyatakan pembangunan objek wisata butuh keterlibatan banyak pihak. Terutama untuk membangun infrastruktur dan fasilitas lain.

“Kalau tempat wisata lokal kita di Kapuas Hulu sangat banyak, yang biasa dikunjungi oleh masyarakat kita hingga wisatawan mancanegara,” tutur Antonius, Jumat (14/7).

Selain Sarai Brunyau di Bunut Hulu, ia menyebut sejumlah lokasi seperti wisata Medang Pulang dan wisata Tunggal di Desa Tani Makmur Kecamatan Hulu Gurung, Bukit Ampan di Desa Nangga Lidi Kecamatan Pengkadan, Lubuk Mantuk di Desa Tekudak Kecamatan Kalis, Gurun Makai Kecamatan Mentebah, Danau Kedungkang di Batang Lupar, Tekenang di kawasan Danau Sentarum, TNBK, Balai Mupa, dan lainnya.

Antonius menegaskan, pengelolaan objek wisata di setiap desa di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu mulai membaik. Hal tersebut akan menjadi daya dukung dalam meningkatkan kunjungan wisata lokal ke setiap daerah. Buktinya adalah peningkatan signifikan kunjungan wisata ke Kapuas Hulu (lihat grafis).

“Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan merupakan dampak dari dibukanya Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Badau, Indonesia – Malaysia di daerah Kapuas Hulu,” terangnya.

Untuk mendukung agar kunjungan wisata terus meningkat, ia mengimbau kepada pengelola wisata lokal untuk menjalin kerja sama dengan pihak desa, kecamatan, dan aparat keamanan, sehingga masyarakat yang berkunjung merasa aman dan nyaman. “Jadi hindari gangguan keamanan di objek wisata,” pesan Antonius. Pihaknya juga akan melakukan berbagai promosi untuk meningkatkan jumlah kunjungan ini.  (*)

 

Editor: Mohamad iQbaL