eQuator.co.id – Pontianak-RK. Muharni tak sadarkan diri ketika melihat api yang menghanguskan enam rumah tetangganya. Tak jauh dari lokasi dia tinggal di Gang Suprapto II Dalam, dekat Jalan Veteran, Pontianak Selatan, Jumat (30/6).
“Saya pingsan saat melihat api, setelah saya sadar, saya ambil (Alquran surah) Yasin lalu membacanya,” cerita perempuan 56 tahun itu, air matanya menetes.
Saat itu, lebih kurang pukul 15:00. Enam rumah yang dilahap api semuanya berada di RT 02/RW 26. Muharni yang menetap di pemukiman padat sejak 1982 ini tetap bertahan di rumahnya.
Seingat dia, api berasal dari salah satu rumah warga. Angin pun sedang kencang-kencangnya berhembus.
“Ndak (tidak) lama, api itu tiba-tiba langsung membesar, kemungkinan kabel (korsleting), ndak tau apakah ada orang di rumah tu,” terang Muharni. Beberapa tahun lalu, kata dia, lokasi tersebut juga pernah mengalami musibah serupa.
Seorang korban kebakaran, Erna, terlihat pasrah melihat puing-puing kediamannya. “Semuanya habis, baju sekolah anak saya, kasur saya juga habis, tidak tahu sementara ini mau tinggal dimana,” ujarnya.
Erna yang tengah bersama suaminya saat kebakaran dimulai juga tak tahu persis sebab musabab kebakaran tersebut. Ia berharap ada bantuan untuk membangun kembali rumahnya.
“Barang dapat dicari, kalau rumah payah dibuat,” tuturnya.
Pun demikian Ketua RT 02/RW 26 Gang Suprapto II Dalam, Hasan Kasim. Ia tak mengetahui penyebab kebakaran yang menimpa enam unit rumah warganya.
“Saya tidak ada di tempat karena lagi ngelayat di daerah Sungai Jawi, tempat adek sepupu, ada yang meninggal,” tuturnya.
Ia hanya mendapat telepon dari anaknya terkait kebakaran itu sekitar pukul 15.00 WIB. Menurut Hasan, sumber api berasal dari rumah milik Arani Madon.
“Dari cerita warga, ada anak kecil yang main api, tidak tahu persis itu kembang api atau apa,” ujarnya.
Enam rumah yang dilahap api, lanjut dia, diantaranya milik Uwi Peng, Arani Madon, Cik Atok, Haji Semah, Haji Ajab, dan Acuan. Untuk sementara ini, pengurus Masjid Amanatul Hasanah yang berada di Gg. Dungun siap menampung warganya yang menjadi korban kebakaran.
Di sisi lain, sebagai ketua RT, pihaknya berharap pemerintah kota dapat membantu warganya. Diakuinya, warga yang tinggal di lokasi tersebut adalah keluarga yang kurang mampu.
“Warga kita di sini dapat sehari, makan sehari,” ucap Hasan.
Sementara itu, Wakil Komandan Regu Damkar Sat Pol PP Kota Pontianak, Selamet menyebut lebih dari 20 pemadam kebakaran gabungan pemerintah dan swasta yang turun tangan. Ia menjelaskan, tidak ada kendala berarti dalam proses pemadaman api. Selain karena lokasi dekat dengan air, mobil besar bisa masuk.
“Cuman jalurnya saja yang sempit, karena kawasan padat penduduk, akhirnya kita memasuki rumah warga yang dekat di lokasi lalu menyemprotkan airnya,” tukas Selamet.
Laporan: Maulidi Murni
Editor: Mohamad iQbaL