eQuator.co.id – Sekadau-RK. Tim Kementerian Perhubungan RI melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke dermaga penyeberangan Sungai Asam-Sunyat di Sungai Ayak, Kecamatan Belitang Hilir, Kamis pagi (16/3). Mereka memastikan dermaga belum laik operasi dan masih membutuhkan sejumlah pembenahan.
“Secara umum sudah cukup baik. Cuma belum sempurna,” ucap Beta Margunadi, Kepala Seksi (Kasi) Rancang Bangun Pelabuhan Sungai dan Danau Direktorat Prasarana Perhubungan Darat Kemenhub menjawab Rakyat Kalbar disela sidak ke dermaga tersebut.
Ditegaskan Beta, saat ini dermaga belum laik operasi karena ada beberapa bagian yang perlu disempurnakan. Salah satunya soal dudukan sandaran kapal atau bensengan di bagian yang masih terlalu tinggi. “Bensengan perlu diperpanjangan lagi,” imbuhnya.
Penyempurnaan bangunan dermaga itu, memang menjadi kewenangan mutlak Kemenhub. Tahun ini, Kemenhub pun akan kembali menyuntik dana sebesar Rp 2, 6 miliar untuk penyempurnaannya.
“Tak lama lagi mungkin sudah dikerjakan. Target kita, pengerjaannya tujuh bulan. Cuma untuk operasionalnya, mungkin ada administrasi lain yang harus dilalui. Misalnya dukungan kapal dari ASDP,” kata Beta.
Seperti diketahui, Dermaga Sungai Asam-Sunyat dibangun untuk tempat turun naik kendaraan menyeberangi Sungai Kapuas dari Sungai Asam menuju Sunyat. Dermaga itu sudah dibangun sejak tahun 2013 lalu melalui dana APBN yang kini telah menelan hampir Rp 56 miliar.
Sayang, hingga sekarang dermaga tersebut tak kunjung difungsikan. “Dibangun sudah lama. Sekarang belum dipakai,” kata Adi S, salah seorang penambang motor air yang ada di dermaga Sungai Ayak.
Akibat tak kunjung difungsikan, saat ini kendaraan yang melintas terpaksa menggunakan dermaga yang hanya dari sandaran tanah. Kondisi ini tentu saja menyulitkan kendaran yang melintas.
“Kalau saya lihat, bangunnanya terlalu tinggi. Jadi sulit mobil mau keluar masuk,” yakin Adi. Kepala Dinas Perhubungan Sekadau, H Fendy yang ikut dalam Sidak tersebut mengaku, dermaga yang dibangun dengan dana APBN tersebut memang belum rampung. Pekerjaan akan dilanjutkan pada tahun ini sedangkan untuk operasionalnya mungkin akan dilakukan pada 2018 mendatang.
Menurut Fendy, ketika rapat di Kemhub, pihaknya diminta laporan kondisi dermaga waktu surut yang dikabarkan tinggi. Mereka pun bertekad menindaklanjuti dengan peninjauan ke lapangan. Rapat dilakukan pada 2015 lalu.
Namun, kata Fendy, baru kali ini bisa terealisasi. Pihaknya telah melengkapi semua dokumen terkait kondisi saat pasang dan surut di dermaga tersebut.
“Rencananya dari ASDP yang kelola angkutan kapalnya. Dan tahun ini akan ditambah lagi pekerjaan di Sungai Asam dan Sunyat,” tukas Fendy.
Reporter: Abdu Syukri
Editor: Kiram Akbar