eQuator.co.id – Pontianak-RK. Iya kauuu.. Belum lama Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian berpulang ke markasnya di Jakarta usai menyambangi Kalbar, belasan ribu botol minuman beralkohol (Minol) ditemukan di provinsi yang berbatas langsung dengan Malaysia ini.
Diduga kuat, Minol tersebut berasal dari negeri jiran. Kalau benar indikasi itu, berarti instruksi Tito kepada polisi Kalbar untuk memperketat perbatasan dengan Sarawak cuma dianggap angin lalu?
Untung saja anak buahnya yang bertugas di Polresta Pontianak tak tutup mata. Polsek Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan Laut (KP3L) jajaran Polresta Pontianak berhasil mengamankan tiga belas ribu seratus enam botol Minol Malaysia itu pada Sabtu (10/3) pukul 17.35.
“Ada tiga truk yang diamankan (mengangkut Minol),” ungkap Kepala Polresta Pontianak, Kombes Pol Iwan Imam Susilo, di kantornya.
Penangkapan bermula, cerita Iwan, ketika anggota Polsek KP3L curiga dengan tiga truk bernomor polisi KB 9304 E, KB 9669 KD, dan KB 8821 KL, yang diparkir tepat di depan markas mereka di Jalan Rahadi Usman, Pontianak. Dilakukanlah pemeriksaan.
Alhasil di dalam setiap truk tersebut didapati berbagai jenis dan merk Minol ternama. Diantaranya Chivas Regal, Black Label, Martell, Red Label, Jack Daniels, dan Vodka.
Bersama barang-barang ilegal itu, tiga sopir turut diamankan. Mereka warga Bengkayang bernama Herman, Daniel Banten, dan Khoerul Anam. Setakat ini, para pengemudi truk itu sedang diperiksa intensif oleh Unit Ekonomi Satuan Reskrim Polresta Pontianak.
Iwan menyebut Minol-Minol tersebut diduga kuat berasal dari Malaysia. Kata dia, dua kemungkinan minuman keras sebanyak itu akan diapakan. Untuk dikirim ke luar Kalimantan Barat atau bisa juga dipasarkan di Kota Pontianak.
“Para sopir tengah kita interogasi, berkaitan dengan siapa pemilik barang dan dari mana asal, serta sudah berapa kali membawa barang ini,” ungkapnya.
Mengingat jumlah Minol itu luar biasa banyaknya, ia menyatakan akan meminta pandangan dari ahli dan berkoordinasi dengan instansi terkait. Bisa jadi, dalam hal ini, keterangan kenapa barang tersebut bisa lolos sampai Kalbar akan diminta pula dari polisi di tapal batas Indonesia-Malaysia serta Bea dan Cukai (BC).
“Yang jelas, minuman ini masuk ke Kota Pontianak dan dugaan itu dari perbatasan,” pungkas Iwan.
Mendengar temuan belasan ribu botol Minol ini, anggota DPRD Kalbar dari daerah pemilihan Kota Pontianak, Mad Nawir memuji Polresta Pontianak namun menyebut aparat di perbatasan kurang ‘membuka mata’. “Ini membuktikan pengawasan perbatasan oleh aparat masih sangat lemah,” tegas Mad Nawir, Sabtu (11/3).
Imbuh dia, “Semua barang haram dari situ, terutama narkoba. Ini minol lagi masuk. Belum lagi penyelundupan barang-barang lainnya”.
Mad Nawir mencoba menganalisa penyebabnya. Ia masih berpikiran positif bahwa aparat keamanan dan instansi terkait di perbatasan tak main mata dengan penyelundup. Menurut dia, barang selundupan bisa masuk sampai Pontianak karena minimnya jumlah aparat keamanan dan fasilitas pemeriksaan di perbatasan Kalbar-Sarawak.
“Kalau kurang polisi di sana ya ditambah lah, ini harus jadi perhatian khusus,” pungkasnya.
Laporan: Achmad Mundzirin
Editor: Mohamad iQbaL