eQuator – Sanggau-RK. Tak perlu waktu lama bagi si Jago Merah melahap bangunan tua berupa 15 ruko di Desa Engkahan, Kecamatan Sekayam, Jumat (6/11) sekitar pukul 10.50. Tak ada korban jiwa dalam perstiwa tersebut, namun hampir tak satupun barang yang berhasil diselamatkan.
“Informasi yang saya dapat di lapangan itu katanya pemilik ruko yang paling ujung itu mau ngecas HP, kemudian listriknya korslet. Memang bangunan itu sudah tua, umurnya sekitar 15 atau 20 tahun,” kata Gusti Lazuardi, Ketua Badan Pemadam Kebakaran (BPK) Sekayam via HP, kemarin.
Ia menduga api menjalar dengan cepat ketika melahap dek ruko yang berbahan triplek. “Jadi triplek yang terbakar, begitu jatuh membakar isi ruko. Apalagi di Sekayam ini kan rata-rata masyarakat menggunakan gas untuk memasak, makanya api cepat menyambar,” ujarnya.
Deretan ruko itu, kata Dewit, sapaan akrabnya berbentuk leter ‘L’. “Depannya itu ada lima ruko, itu ludes. Sedangkan yang bagian belakang itu, bagian dalamnya yang terbakar. Awalnya kita juga sempat berupaya menyelematkan gudang, tapi api begitu cepat merambat,” akunya.
Padahal, kata Dewit, jarak antara lokasi kejadian dengan posko BPK Sekayam ditempuh hanya dalam waktu 10 menit. “Awalnya kami tengah memperbaiki mesin air (peralatan pemadam) di daerah Balai IV. Kami dapat telepon itu sekitar pukul 10.50. Kami pun buru-buru menuju lokasi. Kita punya mesin ada empat unit,” katanya.
Awalnya, petugas hanya mengandalkan air dari tangki mobil pemadam, sehingga harus bolak-balik memadamkan api. “Kita tak begitu hafal lokasi. Tapi syukurnya kita temukan kolam di sekitar lokasi. Untungnya malam harinya kami sempat membeli lima selang dari Pontianak, sehingga bisa benar-benar memudahkan,” ungkapnya.
Dewit mengaku kobaran api baru bisa dipadamkan sekitar satu jam kemudian. “Tapi untuk pendinginan, memadamkan baranya sampai benar-benar padam itu baru sekitar pukul 14.00,” ujarnya.
Ia mengaku di saat yang sama, satu unit rumah di desa Bungkang kecamatan Sekayam juga terbakar. “Tapi informasi yang saya dapatkan, api masih bisa dikendalikan. Tak semua bagian rumah terbakar,” katanya.
Sementara itu, salah 15 ruko yang terbakar, Bu Lanjup alias H Herlina sebagian ruko yang terbakar dalam keadaan kosong. “Jumlah ruko saya ini ada 30 totalnya, sebelah kiri 15 dan kanan 15, yang terbakar ini sebelah kanan, ” katanya, Jumat (6/11).
Ia baru tahu rukonya terbakar setelah mendapat telepon dari seseorang. “Saya baru saja datang, saya kan tinggal di pasar Balai karangannya,” akunya.
Hal serupa juga diungkapkan Saparia, pengontrak di salah satu ruko itu, yang baru mengetahui kejadian setelah ditelepon anaknya. “Saya dari ladang, ditelpon anak bilang kebakaran. Beruntung ada beberapa barang sempat diselamatkan, termasuk surat-surat milik bapak bisa diselamatkan,” ujar warga asal Pontianak ini.
Ia mengaku sudah tiga tahun mengontrak di ruko tersebut. Untuk sementara ia bersama keluarga akan numpang tidur di ruko yang berada persis di seberang ruko yang terbakar. “Numpang di ruko depan, mungkin akan lanjut ngontrak di ruko depan itu nanti,” jelasnya. (kia)