eQuator.co.id – Singkawang-RK. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Abdul Aziz mendapat predikat paripurna bintang lima rumah sakit dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Predikat itu diberikan pada saat acara syukuran HUT RSUD dr. Abdul Aziz di Balairung Kantor Walikota Singkawang, Kamis (23/2).
Acara syukuran dihadiri Walikota Drs. H. Awang Ishak, M.Si dan Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, dr. Andy Jap. “Komitmen rumah sakit, dapat terakreditasi. Kita juga berkomitmen, RSUD dr. Abdul Aziz bisa paripurna. Semuanya bekerja keras mewujudkan komitmen itu,” ujar dr. Carlos Dja’afara, Direktur RSUD dr Abdul Aziz.
Menurutnya, dengan mendapatkan predikat paripurna bintang lima rumah sakit, tentunya menjadi hasil yang tidak sia-sia. Kerja keras selama ini, mempersiapkan kelengkapan dokumen maupun ditindaklanjuti dengan pelayanan berbuah manis.
“Akreditasi paripurna bintang lima rumah sakit, bagimana memberikan pelayanan yang bermutu dan keselamatan pasien. Semuanya sudah sepenuhnya sesuai standar,” jelas Carlos.
Ke depan, Carlos berkomitmen meraih akreditasi JCI atau akreditasi berstandar dunia atau internasional. Menurutnya, ada lima kategori akreditasi rumah sakit. Pertama bintang pertama, bintang kedua atau dasar, selanjutnya bintang ketiga atau madya, lalu bintang empat atau utama dan paling top atau terakhir paripurna atau bintang lima.
“Niat kami dengan meraihnya predikat akreditasi ini adalah meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Mencegah dan mengurangi masyarakat yang berobat ke Malaysia atau ke Kuching,” tegasnya.
Diperlukannya keberadaan rumah sakit yang berakreditasi, kata Carlos, mengurangi pembiayaan kesehatan keluar negeri. “Terkadang agar segera sembuh, masyarakat menjual hartanya untuk berobat ke luar negeri. Syukur kalau sembuh, kalau meninggal di sana, tentu hartanya sudah habis,” ujarnya.
“Di Kalbar ini ada sekitar 40 lebih rumah sakit, baik milik swasta, TNI/Polri maupun pemerintah. Sedangkan yang akreditasi paripurna, RS Santo Antonius, RSUD dr. Soedarso dan RSUD dr. Abdul Aziz,” ungkap Carlos.
Sebenarnya, kata Carlos, peralatan rumah sakit dilihat dari faktor sarana dan prasarana, ada tiga alat medis. Penunjang medis dan penunjang non medis. “Kalau medis tidak ada, artinya tidak ada lagi pasien yang kita layani, lantaran ketiadaan alat,” ujarnya.
“Dalam melayani pasien kita berstandar tipe B. Namun pasien harus dilayani lebih baik lagi. Ketika peralatan itu lebih lengkap di rumah sakit tipe A, maka kita akan rujuk ke rumah sakit yang lebih tinggi lagi tipenya,” sambung Carlos.
Namun kalau pasien sudah bisa dilayani di tipe B, jelas Carlos, pihaknya siap melayaninya. Untuk mengambil tindakan medis, mesti dilengkapi dengan penunjang medis. “Makanya radiologi sudah lengkap, kalau MRI bukan standar tipe B namun itu di Tipe A. Dan kita ada Ultra Sonografi, Dental Panoramic, X-Ray dan USG,” ujarnya.
Sedangkan penunjang lainnya yang sudah dilengkapi, diantaranya Electro Encephalografi dan Electro Myografi.
Carlos mengungkapkan, dari sepuluh penyakit yang masuk kategori besar yang dilayani di RSUD dr Abdul Aziz Singkawang, dulunya didominasi penyakit menular. Sekarang didominasi penyakit degenaratif seperti hipertensi, diabetes melitus dan penyakit jantung.
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, dr. Andy Jap mengatakan, akreditas paripurna bintang lima yang diraih RSUD dr. Abdul Aziz merupakan usaha dan kerja keras yang diraih bersama. Kerjasama tim dan semua jajarannya dan mendapatkannya tidak mudah. “Kembali kepada ownernya, yaitu Pak Awang dan kebijakan politik serta anggaranya yang sangat menentukan. Kalau ownernya tidak mau berkomitmen, maka tidak akan terwujud,” jelas Andy Jap.
Di tempat yang sama, Walikota Awang Ishak mengatakan, akreditasi paripurna tidak akan bisa diraih hanya dari komitmen walikota dan direktur saja. Terpenting pegawai RSUD Abdul Aziz juga mendukung memberikan pelayanan yang terbaik.
“RSUD Abdul Aziz bukan hanya untuk warga Singkawang, tetapi sebagai penyangga masyarakat di Kabupaten Sambas, Bengkayang dan Mempawah,” tegas Awang.
Laporan: Suhendra
Editor: Hamka Saptono