eQuator.co.id – Sekadau-RK. Ada-ada saja ulah pasangan mesum Ek (wanita) dan Ah (pria) ini. Ketakutan saat digerebek sekamar, Ek menyembah-nyembah dengan cara mencium kaki seorang anggota Satpol PP Sekadau.
Drama itu terjadi di salah satu kamar penginapan Raja Tuah, Jalan Sekadau-Sintang KM. 7, Desa Bokak Sebumbun, Sekadau Hilir, Rabu (8/2) pukul 22.00. “Ampun Bang. Ampun,” kata Ek sembari menyembah salah seorang anggota Satpol PP yang merazia mereka.
Tak hanya menyembah, Ek juga sempat menangis. Bahkan ia sempat memeluk anggota Satpol PP tersebut, karena menyadari sudah berbuat salah.
“Maaf Bang. Kami belum melakukan apa-apa Bang. Baru masuk,” kata Ek sembari terisak.
Memang tidak ada yang mengetahui secara pasti makna menyembah dan tangisan itu, selain Ek sendiri. Yang jelas, waktu awal digerebek, keduanya sempat ingin mengelabui petugas Satpol PP yang merazia dengan mengatakan masih kakak-beradik.
Keduanya juga tidak bisa menunjukkan identitas apapun, baik KTP atau tanda pengenal lainnya. Namun dari wajah dan perawakannya, keduanya diyakini masih berusia sekolah atau masih di bawah umur.
“Kami baru datang dari kampung Bang. Kami saudara,” ucap Ek yang diamini Ah saat awal penggerebekan.
Namun petugas Satpol PP tidak kalah pintar. Dengan tekhik konfrontasi nama orangtua, keduanya pun tak bisa mengelak. Akhirnya, setelah didesak, keduanya pun buka mulut.
“Awalnya bilang kakak-adik. Tapi setelah kita cek, bukan,” kata Ismail, salah seorang petugas Satpol PP yang ikut melakukan razia.
Selain di Penginapan Raja Tuah, Desa Bokak Sebumbun, Satpol PP juga merazia sejumlah kost dan tempat hiburan malam di Sekadau. Diantaranya, di indekos kawasan Sewak dan Penanjung, Desa Mungguk ikut disaksikan Kepala Desa Agustami dan Ketua RT bersangkutan, serta tempat hiburan malam yang ada di bilangan Jalan Sekadau-Sangau, yakni di Desa Sungai Ringin dan Desa Ensalang.
Dalam razia ini, Satpol PP memang tidak mengamankan mereka yang terjaring. “Kita hanya mendata mereka,” ucap Daswanto, Kepala Seksi Keteriban Umum (Tibum) Satpol PP Sekadau disela pelaksanaan razia tersebut.
Razia dimulai sekitar pukul 21.00 dan berakhir jelang tengah malam. Ada belasan pengunjung yang dijaring, baik pasangan mesum maupun pekerja malam. “Kita hanya berikan shock terapi saja. Kita minta pasangan mesum agar tidak mengulangi perbuatannya,” ungkap Daswanto sembari mengatakan razia ini merupakan upaya untuk menciptakan keamanan dan ketertiban. (bdu)