eQuator.co.id-PONTIANAK. Isu dan rumor yang beresar di masyarakat bahwa ada oknum polisi terlibat kasus penculikan Lurah Zahrul Basin, belum dapat dibuktikan.
Termasuk Apo, pemilik kafe Pondok Kapuas tempat Zahrul disekap, direndam dan dianiaya, di belakang swalayan Kaisar Siantan, masih berspekulasi tentang dugaan keterlibatan oknum aparat itu.
Apo sempat berbicara dengan seseorang sesaat setelah Kapolsek Pontianak Utara meninggalkan kafenya, kemarin (7/2). Ia berspekulasi bahwa ada oknum berinisial M terceletuk dari mulutnya. Kecurigaan diperkuat ketika melihat ada sebuah mobil Nissan warna silver dengan plat No. B 188 NCI yang di kiri plat terdapat logo Tri Brata Kepolisian. Namun sorenya telah dicopot oleh pihak kepolisian.
Sempat ada rencana untuk memberikan police line di sekitar cafe Pondok Kapuas termasuk mobil tersebut yang mungkin juga ikut menjadi barang bukti, namun hal itu tak jadi dilakukan tanpa alasan yang jelas.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi dugaan dan kecurigaan ada oknum aparat terlibat penganiayaan, Zahrul Basin mengaku tidak mengetahuinya. Terlebih kondisi malam ia tak mengenal semua penculiknya.
“Saya di situ (TKP), dimasukan ke dalam bak air selama setengah jam. Kemudian dianiaya oleh para pelaku,” kata Zahrul.
Sebelumnya Kapolresta Kombes Iwan Imam Susilo mengatakan pihaknya akan menyelidiki apakah ada oknum polisi yang terlibat. Sampai kemarin belum ada penjelasan soal keterlibatan oknum tersebut. (Gd/Zrn)