Dugaan Penculikan Merebak

Anak Berusia 1,3 Tahun Hilang

MELIYANA DAN AJUN. Meliyana dan foto Ajun sebelum hilang ditemui di kediamannya di Komplek Villa Ria Indah, Jalan Dara Nandong, Tanjung Hulu, Pontianak Timur, Minggu (4/11). Andi Ridwansyah-RK

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Hari masih pagi, tapi di Komplek Villa Ria Indah, Jalan Dara Nandong Kelurahan Tanjung Hulu Kecamatan Pontianak Timur heboh, Minggu (4/11). Ajun, anak berusia 1 tahun 3 bulan dikabarkan hilang. Dugaan penculikan pun merebak.

Tetangga serta sanak keluarga mendatangi rumah pasangan suami istri Aationo dan Meliyana yang berada di Block F No. 3. Mereka ingin memastikan kabar hilangnya Ajun yang diduga diculik sekira pukul 07.30 WIB. Peristiwa tersebut tidak hanya menggemparkan warga sekitar, tapi juga dunia maya. Pasalnya isu penculikan tersebut banyak diunggah di media sosial. Sehingga meramaikan isu penculikan anak yang beredar di Medsos.

Meliyana menceritakan, selain dirinya, saat kejadian di rumahnya ada nenek, paman, bibi dan kakak Ajun yang berusia 5 tahun bernama Cencen. Sedangkan suaminya kala sedang bekerja.

Sebelum kejadian, seperti biasa Meliyana membawa Ajun bermain di warung depan rumahnya. Karena usai bangun tidur pagi, Ajun selalu ia bawa main di depan rumahnya. “Habis main dia makan dan minum susu milo satu kotak,” jelasnya.

Setelah habis makan, Ajun kembali bermain. Tak berselang lama, anak bungsunya itu buang air besar (BAB). Sehingga Ajun dibawa pulang ke rumah untuk dibersihkan.

“Udah selesai dibersihkan saya taruh Ajun di ruang tamu. Di ruang tamu ini ada kakaknya (Cencen, red). Saya bilang ke kakaknya jaga adeknya,” kisahnya.

Perempuan 28 tahun itu lantas mencuci piring di dapur. Sambil mencuci, ibu rumah tanggan ini mengaku tak lupa mengawasi anaknya dari jauh.  “Sambil mencuci piring saya masih memantau,” akunya.

Pekerjaan mencuci piring beres. Meliyana menuju ruang tamu bermaksud menemui anak-anaknya. Namun yang dilihatnya hanya Cencen. Sedangkan Ajun tak tampak. “Saya tanya kakaknya, adek ke mana,” ucapnya.

Ditanya begitu, Cencen langsung menuju luar rumah. Meliyana yang mengikuti Cencen keluar tak melihat Ajun. Ia pun mencari-cari Ajun. “Kita cari kalau dia main ke toko sebelah. Tapi udah saya cari ke sana juga enggak ada, saat itu memang kondisi komplek masih sepi,” ungkapnya.
Meliyana lantas mencari dengan mengelilingi komplek. Namun buah hatinya tersebut tak juga ditemukan. Puas mencari tak ketemu, ia pergi Ke Polsek Pontianak Timur untuk melaporkan kejadian tersebut. “Saya cari keliling tak ketemu, habis tu ke kantor polisi, setelah saya lapor polisi datang ke sini,” katanya.

Polisi bersama dirinya kemudian melihat rekaman CCTV toko sebelah rumahnya. Tampak di layar, ada sebuah mobil avanza warna hitam. Tapi nomor platnya tidak kelihatan.

Saat hilang Ajun memakai baju putih lengan panjang list oren dan celana panjang. Meliyana sangat berharap anaknya bisa cepat ditemukan. Dia juga meminta masyarakat membantu mencari informasi keberadaan anaknya.

Harian Rakyat kalbar berusaha mencari informasi lain di sekitar lokasi. Namun tidak satu pun warga yang melihat kejadian dugaan penculikan tersebut. Mia selaku pemilik warung di depan rumah korban tidak melihat mobil hitam yang melintas. Dia juga tidak mendengar suara tangisan dan teriakan dari Ajun. “Saya sih tidak ada melihat dan mendengar. Karena memang saat kejadian saya sedang berada di dalam rumah,” jelasnya.

Perempuan 40 tahun ini mengatakan, peristiwa hilangnya Ajun tidak berlangsung lama. Sebelum kejadian, ibu korban membawa anaknya belanja membeli susu ke tokonya. “Tadi pagi ibunya belanja ke sini, beli susu buat anaknya, saya juga baru buka warung,” ujarnya.

Setelah membeli susu Ajun memang sempat bermain-main di warungnya sebelum akhirnya pulang karena BAB. Saat itu keadaan sekitar lingkungannya memang tak seperti biasa. Kondisinya tampak sepi.

Chandra, paman Ajun mengaku terkejut mendengar informasi hilangnya keponakannya itu. Dirinya mendapatkan kabar via telepon, Ajun hilang sekira pukul 08.04 WIB.  “Dia (Cencen) ade melihat, katanya Ajun dibawa masok mobil warna hitam, terus pergi,” ungkapnya. Namun sebelumnya, apa yang dilihat bocah tersebut tidak lantas disampaikan kepada orang rumah.

Candra juga sudah mencari ponakannya itu ke mana-mana. Namun belum juga ditemukan. Begitu pula dengan tetangga

tak satu pun yang mengetahui dugaan penculikan tersebut.

“Macam ditelan bumi bang. Padahal keadaan daerah sini, kalau sepi enggak juga, rame juga enggak, tapi adalah setiap hari orang lalu lalang,” tuturnya.

Terpisah, Kapolsek Pontianak Timur Kompol Suhar, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Proses penyelidikan dipimpin langsung Kanit Reskrim. “Langkah yang sudah dilakukan yakni mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP),” katanya melalui keterangan tertulis, Minggu (4/11).

Selain itu, jajaran Reskim Polsek Pontianak Timur juga sudah mengumpulkan bahan keterangan secara menyeluruh. Untuk digunakan sebagai petunjuk mencari keberadaan bocah tersebut.

Hingga saat ini, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab hilangnya Ajun. “Proses penyelidikan dan pencarian masih terus berlanjut,” ujarnya.

Suhar mengimbau kepada para orangtua dan seluruh masyarakat agar tetap tenang menyikapi kejadian ini. Jangan mudah terprovokasi terhadap isu-isu yang belum tentu kebenarannya. “Serahkan permasalahan ini kepada Polsek Pontianak Timur untuk menyelidikinya,” pungkasnya.

Hingga pukul 19.16 Wib, Rakyat Kalbar kembali berupaya mengupdate informasi hasil pencarian bocah tersebut. Namun hingga berita ini diturunkan, Kapolsek Pontianak Timur belum belum ada jawaban.

 

Laporan: Andi Ridwansyah, Abdulhalikurrahman

Editor: Arman Hairiadi