eQuator.co.id – Mempawah-RK. Kantor Bupati Mempawah Jalan Daeng Manambon nyaris rata dilahap api, Senin (23/1) sekitar pukul 17.00. Ruang kerja Sekretaris Daerah (Sekda) ludes terbakar.
Tidak banyak yang mengetahui kantor yang dipimpin H. Ria Norsan, SH, MH tersebut terbakar. Api membesar pada saat seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) pulang kerja. Api muncul dari lantai dua di ruang kerja Sekda Mempawah, Mohrizal.
Sore itu, Edo Zulfiandra pegawai cleaning service sedang mengecek ruangan di kantor bupati. Di ruang kerja Sekda, dia melihat kepulan asap keluar dari sela pintu. Pria 30 tahun inipun panik dan memberitahu petugas keamanan.
“Saya melihat asap keluar dari lubang pintu dan terdengar suara ledakan kecil,” ungkap Edo, kemarin sore.
Edo berupaya mencari kunci ruang kerja Sekda. Dia ingin memadamkan api di ruangan tersebut. “Saya berusaha mencari kunci dan menghubungi Pak Tri, bagian Kasubag Rumah Tangga,” tuturnya.
Sembari menunggu pegawai lainnya mengantarkan kunci, Edo memberitahu kejadian tersebut kepada petugas Satpol PP yang bertugas di Kantor Bupati Mempawah. Beberapa petugas bergegas menuju ruang kerja Sekda.
“Setiap hari tugas saya mengecek ruangan kerja, memastikan apakah lampu dan AC sudah dipadamkan setelah aktivitas kantor selesai,” jelas Edo.
Salah seorang petugas piket Satpol PP, Ono mengaku tidak mengetahui kantor yang dia jaga itu terbakar. Setelah mendapatkan informasi dari Edo, dia dan beberapa rekannya bergegas berupaya memadamkan api. “Kami juga berupaya masuk ke ruangan Pak Sekda, namun terkunci,” jelas Ono.
Tak kehabisan akal, Ono dan bersama rekannya memecahkan kaca jendela dari lantai bawah menggunakan batu. Tujuannya agar air bisa disemprotkan ke dalam ruang kerja Sekda. “Biar bisa menyemprot air dari bawah,” tutur Ono.
Setelah kaca jendela pecah, petugas Satpol PP memanjat tangga dan menyemprotkan air. Terlihat empat unit mobil Pemadam Kebakaran dari BNPB dan BPAM ikut berjibaku. Sekitar satu jam api baru dapat dipadamkan.
Sekda Mempawah, Mohrizal yang baru saja menginjakkan kaki di rumahnya, harus kembali lagi ke kantor. Dia dihubungi bawahannya, kalau ruang kerjanya terbakar.
“Belum sempat ganti baju, pulang lagi ke kantor. Padahal tadi waktu ditinggalkan masih bagus-bagus saja,” ujar Mohrizal.
Dia menduga, munculnya api disebabkan korsleting listrik. “Tapi akan kita dalami lagi,” kata Sekda.
Mengenai kerugian materil, Mohrizal belum dapat memastikan. Namun berkas dan dokumen negara hangus terbakar. “Yang lainnya belum bisa saya cek,” ungkapnya.
Menurutnya, berkas-berkas sangat penting menyangkut roda pemerintahan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Sekda berhasil diamankan. Karena setiap hari dibawa pulang ke rumah.
“Arsip yang menyangkut kerjaan rutin habis, belum bisa saya cek. Namun berkas-berkas penting sekali sudah saya bawa pulang,” papar Mohrizal.
Laporan: Ari Sandy
Editor: Hamka Saptono