eQuator.co.id – Singkawang-RK. Positif mengonsumsi Narkoba, 15 pengunjung tempat hiburan malam (THM) terjaring razia Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Singkawang, Kamis (22/12) pukul 00.30.
Para pemakai Narkoba itu terjaring di café remang-remang atau yang sering disebut kopi pangku (Kopang) Kali Asin, Singkawang Selatan. “Mereka kami bawa ke BNN Kota Singkawang untuk dilakukan assessment terlebih dahulu,” ujar Drs Chrismas Siswanto, Kepala BNN Kota Singkawang, kemarin.
Sebelum melakukan razia, BNN terlebih dahulu mensurvei kopi pangku tersebut. “Ternyata banyak sekali perempuan di situ, kemudian kita lakukan razia yang bersifat mendadak. Mereka-mereka inikan sangat rentan,” kata Chrismas.
Pengunjung yang terjaring, sembilan laki-laki dan enam perempuan. “Dua perempuan yang kita jaring itu hamil. Kita berkoordinasi demgan BKKBN,” jelasnya.
Diakui Chrismas, wilayah yang rentan peredaran Narkoba, diantaranya Roban, Singkawang Tengah dan Singkawang Selatan. Hanya saja proses penangkapan bandar Narkoba tidak seperti menangkap maling. “Dianalisa lidik lewat jaringannya, kita menggunakan teknologi untuk melacak barang bukti Narkobanya,” ungkap Chrismas.
Kota Singkawang masuk urutan keenam dari seluruh Indonesia di perbatasan, selain Aceh, Medan, Nunukan—Kaltim dan Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam peredaran Narkoba. Chrismas mewanti-wanti modus operandi menjelang akhir tahun. “Marketnya semakin tinggi dalam penggunaan Narkoba,” katanya.
Salah seorang wanita yang terjaring berinisial EL, mengaku sudah dua tahun menjadi pemakai Narkoba jenis ineks atau pil ekstasi. Dia mengaku mendapatkan Narkoba tersebut dari tamunya.
Senada juga disampaikan SL, wanita yang juga turut diamankan. Dia mengaku sudah tujuh bulan menggunakan narkoba. “Saya kenal Narkoba lewat hiburan malam,” katanya.
Sedangkan SY mengaku hamil lima bulan. “Saya baru setahun menjadi pemakai Narkoba.Saya jera bang,” kelitnya. (hen)
