eQuator.co.id – Kubu Raya-RK. Bupati Kubu Raya, H Rusman Ali dianugerahi gelar Kanjeng Pangeran Purbohadingrat dari Kadipaten Paku Alam Yogyakarta, Kanjeng Gusti Adi Pati Pangeran Aria Paku Alam IX Al Haj di hadapan masyarakat Teluk Pakedai, Rabu (30/11).
Bupati Kubu Raya, H Rusman Ali menuturkan, penganugerahan itu merupakan penghargaan serta penghormatan dari Kadipaten Paku Alam Yogyakarta atas dedikasi dan perhatiannya terhadap pelestarian budaya yang ada di Indonesia dan Kabupaten Kubu Raya. Serta tetap menjaga hubungan dan silaturahmi yang baik dengan kerabat-kerabat keraton Nusantara.
Dalam kesempatan itu, H Rusman Ali mengaku sangat terharu dengan penganugerahan gelar tersebut. Dirinya bahkan tidak pernah menyangka serta tidak pernah terpikir akan dianugerahi gelar bangsawan.
Orang nomor satu di jajaran Pemerintahan Kabupaten Kubu Raya itu mengatakan, apa yang dilakukannya bersama Wakil Bupati Hermanus beserta jajaran dalam membangun Kubu Raya semata-mata ingin memakmurkan masyarakat Kubu Raya dan membawa Kubu Raya menjadi lebih maju, berbudaya dan berdaya saing tinggi.
“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih atas dukungan dari seluruh masyarakat Kubu Raya. Kita telah bersama-sama membangun daerah ini. Dua tahun lebih saya dan Pak Hermanus memimpin Kubu Raya. Sudah sangat banyak kemajuan yang kita rasakan bersama. Inilah yang kita inginkan bersama bahwa tujuan kita adalah sama, yakni bagaimana memajukan Kubu Raya,” ulasnya.
H Rusman Ali menambahkan, dirinya sangat menghargai serta mencintai kebudayaan masyarakat. Oleh karena itu, dirinya bahkan memasukan dalam salah satu poin visi misi membangun Kubu Raya. yakni, Kubu Raya yang berbudaya.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa di daerah Kubu Raya sangat banyak kekayaan budaya yang kita miliki. Sehingga kita harus jaga bersama, lestarikan bersama dan kita kenalkan kepada dunia bahwa kita memiliki kekayaan budaya yang luar biasa,” serunya.
Sementara itu, di mata Aria Paku Alam IX, sebagai Bupati Kabupaten Kubu Raya, H Rusman Ali telah membawa banyak perubahan kemajuan di Kabupaten Kubu Raya. Dengan menjaga adat istiadat keraton dan kerajaan serta melestarikannya.
Dalam kesempatan itu, Kanjeng Pangeran Wiroyudo dr Paku Alam Yogyakarta kagum menyaksikan acara Robok-robok yang dilaksanakan di Kecamatan Teluk Pakedai.
“Ini pertama kalinya kami melihat Robok-robok. Kami tahunya hanya dari televisi, kalau ada acara-acara pariwisata di televisi baru kami tahu ada acara Robok-robok ini. Tapi kalau secara nyata baru pertama kali,” ucap Kanjeng Pangeran Wiroyudo dr Paku Alam Yogyakarta.
Menurutnya, kegiatan-kegiatan seperti ini perlu dikembangkan untuk menarik minat wisatawan mancanegara. Bekerjasama dengan daerah-daerah yang memiliki kerajaan sehingga disarankan untuk membuat gabungan kalender kerajaan. “Ini yang kami anggap perlu. Kemudian, untuk selanjutnya kami akan memperkenalkan ke Yogyakarta terkait Robok-robok,” jelasnya.
Kanjeng Pangeran Wiroyudo berpendapat, secara umum acara ritual rangkaian Robok-robok ini memiliki kesamaan dengan ritual kerajaan lainnya. Mengenai rangkaian acara yang dilaksanakan memiliki kesamaan kaitan dengan kegiatan kerajaan. Hanya saja Robok-robok di Kecamatan Teluk Pakedai dilaksanakan di sungai dan muara-muara sungai.
“Masyarakat sangat antusias mengikuti upacaranya. Jika dilihat hampir seluruh muara sungai penuh dengan sampan-sampan warga yang ingin mengikuti upacara. Hal itu menjadi pemandangan yang sangat indah. Di samping sakralnya kegiatan upacara adatnya,” ulasnya.
Reporter: Syamsul Arifin
Redaktur: Andry Soe