APBD 2017, Biaya Langsung Turun 34,15 Persen

Penyerahan draft RAPBD 2017 oleh Bupati Sintang kepada Ketua DPRD Sintang, Jefray Edward—Achmad Munandar/RK

eQuator.co.id – Sintang-RK. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sintang menggelar rapat paripurna ke-12 masa persidangan ke III. Sidang mengagendakan penyampaian Bupati Sintang terhadap rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang Anggaran pendapatan dan belanja Daerah (APBD) Sintang 2017, Kamis (24/11).

Persidangan dipimpin Ketua DPRD Sintang Jefray Edward dengan didampingi Tery Ibrahim selaku wakil Ketua. Rapat dihadiri 28 anggota DPRD Sintang dari 35 orang. Jajaran Forkorpimda dan kepala SKPD turut hadir mendengar pidato Bupati Sintang Jarot Winarno.

Bupati dalam pidatonya menyampaikan APBD Sintang 2017, merinci anggaran biaya tidak langsung Rp 1,27 triliun. Sementara biaya langsung Rp 544 miliar, atau turun 34,15 persen.  Dana Alokasi Khusus (DAK) turun 6,9 persen ikut mempengaruhi. Selain faktor pencapaian pendapatan asli daerah (PAD), silpa, bagi hasil provinsi, dan DAU.

Menurut Jarot berdasar gambaran RAPBD memang menjadi dilema bagi pemerintah. Kebutuhan anggaran meningkat guna program pembangunan. Sementara RAPBD menurun angkanya dibanding tahun sebelumnya. Kondisi demikian memang dirasakan kurang menguntungkan dalam merealisasi Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Meskii demikian Jarot memastikan anggaran yang disusun mengakomodir visi misi Pemkab Sintang.  Peningkatan infrastruktur dasar menjadi sasarannya. Peningkatan ditargetkan 5,96 hingga 6,1 persen.

Ketua DPRD Sintang Jefray Edward yakin Bupati bisa arif dalam pengalokasian dana pembangunan, menyusul penurunan nilai anggaran. Sehingga kebutuhan masyarakat untuk pembangunan tetap dapat terakomodir. “Setiap tahun kebutuhan mensejahterakan masyarakat bertambah, sementara anggaran terbatas,” kata Jefray.

Jefray menambahkan legislatif komitmen dalam pembahasan anggaran agar bisa disepakati dengan eksekutif tepat waktu sesuai ketentuan. Dewan disebutnya tidak masalah bila melakukan pembahasan harus sampai maraton siang dan malam. “Mudahan akhir tahun sudah disetujui, yang kita targetkan November,” katanya.

Sementara sidang penyampaian pidato Bupati sempat molor dari agenda yang dijadwalkan. Informasi awal Bagian humas Sekretariat DPRD Sintang menyebut pukul 09.00 sidang paripurna digelar. Namun sidang baru bisa dimulai hampir satu jam kemudian. Sementara hari ini (Jumat, 25/11) diagendakan pandangan umum fraksi menanggapi pidato Bupati.

 

Reporter: Achmad Munandar

Editor: Kiram Akbar