Ribuan Rumah Terendam, Seorang Warga Hilang

Wabup dan DPRD Melawi Tinjau Lokasi Banjir

UNTUK PENDATAAN KORBAN. Wakil Bupati Melawi Dedi Sunarya ketika meninjau lokasi pasar menggunakan speedboat di Kecamatan Tanah Pinoh, Rabu (23/11). Dedi Irawan-Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – Melawi -RK. Banjir yang merendam tiga kecamatan di perhuluan Sungai Pinoh pada Selasa (22/11) dinihari membawa kerugian bagi masyarakat. Tidak sedikit rumah dan harta benda milik warga yang tenggelam. Infrastruktur jembatan yang putus dan sekolah yang terendam juga menimbulkan kerugian miliaran rupiah.

Wakil Bupati Melawi, Dadi Sunarya Usfa Yursa bersama rombongan dan Anggota DPRD setempat segera meninjau lokasi, Rabu (23/11). Peninjauan dimulai dari Kecamatan Sayan, dimana di kecamatan itu terdapat 4 desa yang terendam banjir, yakni Desa Nanga Sayan, Sayan Jaya, Siling Permai, dan Lingkar Indah.

Camat Sayan, Wesly Bua mengatakan, dari 4 desa yang terendam banjir, kurang lebih 70 keluarga jadi korban, yang kerugiannya mencapai ratusan juta. Beruntung pelayanan di Kantor Camat tetap jalan. Begitu juga sekolahan, tidak ada yang diliburkan.

“Namun, pegawai kantor camat yang rumahnya terendam banjir kita toleransikan untuk tidak masuk. Untuk sekolahan, TK kita liburkan, SD, SMP dan SMA tetap bersekolah, mesipun anak muridnya yang akses menuju sekolah serta rumahnya yang terendam banjir ditoleransikan untuk tidak masuk,” tuturnya.

Dampak lain rusaknya infrastruktur jalan dan jembatan adalah aktivitas pasar lumpur yang juga terendam banjir. Ekonomi masyarakat memang lumpuh.

“Petani tidak bisa kerja, pedagang tidak bisa berjualan. Semuanya lumpuh total,” paparnya.

Peninjauan Wabup dilanjutkan ke Kecamatan Tanah Pinoh. Tujuh desa yang terendam banjir di sana.

Camat Tanah Pinoh, Armansyah mengatakan, desa yang terendam yakni Madong Raya, Keranjik, Loka Jaya, Batu Begigi, Suka Maju, Tanjung Gunung, dan Tanjung Beringin. Jumlah keluarga sebanyak 1.325 yang jadi korban. Banjir tersebut memutuskan jembatan gantung, yakni Jembatan Keranjik, Desa Keranjik. Kerugian pun diprediksi miliaran rupiah.

“Terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Ketika tumpukan kayu terbawa arus deras menerjang jembatan. Kemudian 10 kerambak hanyut, dan banyak kolam warga jebol. Semua pelayanan lumpuh, seperti sekolah terendam banjir. Akses transportasi terendam banjir, pasar terendam banjir. Kita kantor camat tetap melayani meskipun tidak bisa maksimal karena akses jalan yang terendam banjir,” katanya.

Usai peninjauan di Kecamatan Tanah Pinoh, rombongan menuju ke Kecamatan Sokan. Camat Sokan, Yeskil Leban mengatakan, Sokan terdapat 12 desa, dan jumlah rumah yang terendam dari data sementara sebanyak 1.013 keluarga. Masih ada desa yang belum terdata.

“Yang terendam banjir yakni Desa Nanga Sokan sebanyak 114 KK, Sepakat 176 KK, Nanga Potai 200 KK, Muara Tanjung 145, Tanjung Sokan 219 KK, Melana 137 KK, Gelata 18 KK dan Desa Landau Kabu 4 KK. Sementara desa yang belum terdata jumlah KK nya yakni Desa Kluing Taja, Tanjung Mahong, Telaga Raya dan Sijau. Di Desa Penyangkuang, juga terdapat satu Korban Jiwa yang tengelam,” terangnya.

Selain itu, terdapat rumah warga yang roboh. Di Desa Nanga Sokan 1 roboh 2 hanyut. Kemudian di Desa Muara Tanjung, 1 yang hanyut. Di Desa Sepakat, 3 warung hanyut.

“Masih banyak di desa lain yang belum terdata, yang infonya juga terdapat rumah yang hanyut dan roboh,” katanya.

Wakil Bupati Melawi, Dadi Sunarya Usfa Yursa di sela-sela peninjauannya di Sokan mengatakan, peninjauan selain untuk melihat kondisi warga yang rumahnya tenggelam, juga untuk melakukan pendataan agar bisa mengetahui secara pasti berapa jumlah korban.

“Dimana pendataan dilakukan akan menjadi acuan untuk menyerahkan bantuan kepada korban, sehingga bisa tepat sasaran,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Kabid Kedaruratan dan Logistik, Hilarius Lagi mengatakan, hasil peninjauan ini akan dilaporkan ke Provinsi Kalbar, sehingga provinsi juga bisa memberikan bantuan. Karena logistik yang ada di Pemkab Melawi tidak cukup, jadi menunggu dari Pemprov Kalbar.

“Jika sudah disalurkan Provinsi, maka lansung kita salurkan bantuan ke korban melalui camat. Bantuan yang diberikan nanti berupa logistik makanan siap saji, pakaian, peralatan dapur. Untuk beras itu dari Dinas Sosial sudah siap 6 ton,” paparnya.

Satu Korban Jiwa Tenggelam Di Sokan Belum Ditemukan

Sementara itu, diketahui satu orang hilang dalam banjir di Sokan, yakni di Desa Penyangkuan atas nama Dominikus Dai (43). Ia kelahiran Flores yang diketahui tenggelam saat menyeberang Sungai Penyangkuan dengan cara berenang.

“Laporan yang masuk ke kami, korban diketahui tenggelam saat mau melayat ke kampung seberang dari rumahnya di Desa Penyangkuang. Korban menyeberang dengan berenang sekitar pukul 10 pagi hari Selasa,” kata Camat Sokan, Y Leban ditemui di rumah dinas Camat, Rabu (23/11).

Yeskil mengatakan, informasi dari warga di Desa Penyangkuang, hingga saat ini korban belum ditemukan, dan diduga terbawa arus. “Pada saat korban menyeberang, kondisi air sedang naik tinggi, dan arus air sungai sedang deras,” katanya.

Saat ini pihak warga desa sedang mencari korban. Di sekitaran sungai Penyangkuang dengan berbagai alat seadanya, seperti jala, dan menggunakan perahu.

Hingga saat ini, Yeskil mengaku masih menanti informasi selanjutnya dari warga dan Pemerintah Desa Penyangkuang. Sementara, rombongan Wakil Bupati dan DPRD Melawi tidak bisa menuju ke Penyangkuang karena jaraknya dari puat kota Kecamatan Sokan cukup jauh. Terlebih, kondisi transportasi yang ada tidak memadai. Hanya tersedia perahu kecil dengan mesin 15 PK karena speedboat tak bisa masuk ke Sokan akibat Jembatan Keranjik yang putus dan melintang di Sungai Pinoh.

 

Laporan: Dedi Irawan

Editor: Mohamad iQbaL