eQuator.co.id – Sintang-RK. Syok akibat Kantor Bupati Melawi yang terbakar sampai ludes diungkapkan Anggota Komisi XI DPR RI, H. Sukiman,S.Pd, MM. Wakil rakyat asal Melawi ini menemui Bupati Panji untuk menyampaikan keprihatinannya.
“Mudah-mudahan bisa terbangun rasa persaudaran dan kekompakan seluruh masyarakat, sehingga pelayanan publik dapat terus berjalan dengan baik meski dalam fasilitas yang sangat tidak memadai,” tutur Sukiman di Sintang, di sela acara Milad ke-107 Muhammadiyah, Minggu (20/11).
Ia sangat merasakan beratnya musibah yang menimpa jajaran Pemkab Melawi dan seluruh masyarakat. Antara lain, hilangnya dokumen-dokumen penting serta berkas yang sangat berharga. Sukiman berharap, dalam waktu dekat ada berita acara laporan yang akan disampaikan kepada Mendagri dan Menkeu.
“Mudah-mudahan dana yang ada bisa kita dorong sehingga Kantor Bupati yang sedang dibangun akan cepat diselesaikan. Semoga pembangunan Kantor Pemerintah Melawi dapat diprioritaskan,” harapnya.
Sementara itu, Bupati Melawi, Panji sedang tak berada di Nanga Pinoh ketika kantor tua yang dibangun pada 1997 itu dengan cepat dirambah si jago merah sekitar pukul 05. 00, Sabtu (19/11). “Sekitar jam 06.00 pagi saya baru dikasi tahu, pukul 08.40 saya terbang dari Pontianak ke Sintang, dan saya langsung pulang ke Melawi. Siangnya kita rapat melibatkan seluruh SKPD,” katanya kemarin.
Panji yang terpukul melihat kantornya tinggal puing-puing berserakan sudah merasakan akan banyak kesulitan akibat musibah itu. Terutama terkait kelengkapan dokumen, berkas, dan tempat bekerja guna melayani masyarakat.
Langkah awal, Bupati segera membuat laporan polisi agar pihak kepolisian bisa melakukan penyelidikan sebab musabab terjadinya kebakaran. “Pihak kepolisian akan menganalisa dan melakukan penyelidikan apa yang sebenarnya menjadi penyebab kebakaran ini. Kita tidak mau menerka-nerka, lihat saja nanti bagaimana hasil penyelidikan,” tuturnya.
Untuk mengatasi banyak kerja yang harus dilaksanakan, ia mengatakan, SKPD yang kantornya terbakar akan dipindahkan sementara ke komplek pendopo Bupati Melawi. Ada beberapa SKPD yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
“Tiga tempat alternatif yang akan kita pakai, pertama masih di komplek Pendopo Bupati, di sekretariat daerah, kemudian di rumah dinas wakil Bupati Melawi. Kita sudah utus Asisten III untuk survei. Kita harap, meskipun bangunan sederhana, pelayanan masih berjalan normal,” pinta Panji.
Seperti diketahui, pembangunan kantor baru Bupati Melawi mengalami masalah hingga tersendat. Namun, Panji akan mempercepat pembangunan kantor baru di KM 7 Nanga Pinoh itu. Pemkab juga sudah menganggarkan Rp20 miliar untuk tahun anggaran 2017, dan sudah masuk KUAPPAS.
“KUAPPAS sudah disetujui oleh Dewan, dan kami sangat percaya teman-teman di Dewan akan sangat mendukung. Kita akan minta proses hukum dipercepat. Kita juga akan minta tolong dari pihak terkait, sehingga kendati proses pembangunan cepat namun dari segi hukum tetap bisa dibenarkan,” ungkap Panji.
Pemadam Kebakaran
Dampak musibah kebakaran ini jadi perhatian Wakil Bupati Sintang, Askiman. “Kita ikut prihatin dengan suasana yang mereka alami, mereka kehilangan banyak hal. Musibah ini sangat mempengaruhi pelaksanaan tanggungjawab mereka,” tuturnya kemarin.
Karena itu, lanjut dia, Sintang mesti belajar dari musibah yang dialami tetangga dekat hasil pemekaran ini. “Belajar dari kejadian di Melawi, kita akan melakukan evaluasi bidang kebakaran, terutama dari aset dan fasilitas yang dimiliki,” ungkap Askiman.
Pemerintah Sintang telah mensyaratkan bahwasanya setiap pembangunan gedung kantor, baik itu fasilitas milik pemerintah maupun swasta, harus dilengkapi dengan fasilitas pemadam kebakaran sehingga bisa mengantisipasi secara dini. “Rencana 2017, pengadaan unit pemadam kebakaran tidak hanya di Kelurahan Kapuas Kanan Hulu saja, juga akan dilakukan untuk Kelurahan Tanjung Puri. Ini untuk mengantisipasi kebakaran di Kota Sintang,” ujarnya.
Laporan: Achmad Munandar, Dedi Irawan
Editor: Mohamad iQbaL