eQuator.co.id – Sintang-RK. Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Sintang, Tuah Mangasih mendesak PLN Rayon Sintang segera memperbaiki pelayanan publik. Seringnya byarpet dan pemadaman bergilir dalam rentang waktu cukup lama di sejumlah wilayah Kabupaten Sintang cukup meresahkan masyarakat.
“Persoalan ini sudah dari dulu. Tetapi pihak PLN selalu mengulang hal yang sama. Pedaman listrik ini selalu membuat masyarakat berkeluh-kesah,” kata Tuah, Jumat (18/11).
DPRD Sintang melalui Komisi C, kata Tuah, sudah membahas persoalan ini dengan pihak PLN Rayon Sintang, Pembangkit Teluk Menyurai serta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang. Hasilnya, PLN mengaku kekurangan daya cukup banyak, byarpet juga disebabkan faktor alam, angin disertai hujan, beberapa aliran listrik otomatis padam dengan sendirinya sebagai bentuk pengamanan.
Sebenarnya Komisi C memahami kendala dan penyebab listrik padam. Namun, bukan jadi alasan kondisi listrik padam melulu. “Tentu ada solusi untuk mengatasi problem itu,” timpalnya.
“Kita sudah panggil dan duduk satu meja. Karena ini semua ada keterkaitan. Selama ini, kalau padam listrik masyarakat kan taunya hanya PLN saja,” tambahnya.
Berdasarkan keterangan PLN, kata Tuah, beberapa mesin mengalami kerusakan. Dari 14 mesin, sepuluh di antaranya milik PLN, sisanya sewa. Dari empat mesin sewa, tiga mesin rusak, satu mesin sedang diperbaiki. “Sedangkan milik PLN ada dua mesin rusak, satu mesin yang diperbaiki tidak lama lagi beroperasi karena kerusakannya tidak parah,” paparnya.
Tuah menambahkan PLN akan merelokasi mesin dari PLN eks Sambas yang sudah tidak memerlukan mesin karena sudah terkoneksi listrik dari Malaysia. Mesin itu untuk memperkecil kekurangan daya sampai menunggu PLTU Sungai Ringin bisa berjalan.
“PLTU itu mestinya tahun 2016 ditargetkan beroperasi. Nanti akan kami panggil penanggung jawab PLTU kenapa belum selesai. Karena PLTU itu solusi listrik kita,” tuturnya.
Terpisah, Manager PLN Rayon Sintang, Pamuji Iriawan mengatakan, pemadaman bergilir di beberapa wilayah Kabupaten Sintang akan terus dilakukan hingga batas waktu belum ditentukan.
“Saat ini masih ada pemeliharaan dan kerusakan unit mesin Pusat Listrik Menyurai dan Sewatama. Rusaknya mesin membuat Pusat Listrik Menyurai kekurangan daya sebesar kurang lebih 5 Mega Watt (MW),” kata dia.
Meskipun demikian, pihaknya berkomitmen terus meningkatkan kinerja dan cari solusi untuk atasi kondisi byarpet. “Kami akan usahakan penambahan satu mesin berkapasitas daya 1 Mega Watt (MW) pada akhir tahun 2016. Lalu, tahun 2017 akan ada tambahan satu mesin lagi berkapasitas 1 Mega Watt juga,” ungkapnya.
Reporter: Achmad Munandar
Editor: Kiram Akbar