Jembatan Sungai Kapit Ancam Warga Sekadau

KHAWATIR AMBRUK. Seorang warga melintasi Jembatan Sungai Kapit, Desa Mungguk, Jumat (11/11). Jembatan yang dibangun tahun 2010 itu sudah rusak dan dikhawatirkan ambruk. ABDU SYUKRI

eQuator.co.id – Sekadau-RK. Jembatan Sungai Kapit Kampung Sungai Barak, Desa Mungguk, Sekadau Hilir rusak berat. Jembatan ini mengancam keselamatan warga.

Mardiana, warga RT 02/ RW. 04, Desa Mungguk mengaku was-was saat melintas di jembatan tersebut. “Kita takut, pas melintas, jembatannya roboh,” ucap Mardiana kepada Rakyat Kalbar, Jumat (11/11).

Sementara jembatan di Jalan Masjid Jamik AT-Taqwa itu merupakan akses penting bagi masyarakat. Setiap hari warga melintasi jembatan itu. “Makanya kita harapkan ada perbaikan dari pemerintah,” harap Mariana.

Rudi, warga lainnya juga mengeluhkan kondisi jembatan. “Setahu saya sudah dua tahun jembatan itu seperti itu. Sudah terendap bagian tengahnya,” ucap Rudi.

Ia menjelaskan, Jembatan Kapit dibangun tahun 2010 lalu. Sejak dua tahun terakhir, jembatan tersebut rusak. Jembatan dengan panjang sekitar 10 meter dengan lebar sekitar empat meter itu sudah terendap di bagian tengahnya. “Jika dibiarkan, dikhawatirkan jembatan tersebut ambruk,” kata Rudi.

Apalagi Jembatan Kapit selalu dilintasi sepeda motor, mobil, bahkan truck bermuatan berat, seperti pengangkut pasir, batu, dan semen.

“Jembatan Kapit tidak rata lagi dengan badan jalan. Faktor penyebab lain adalah kondisi tanahnya yang berlumpur, sehingga tiang penyangga jembatan ikut turun ke bawah, karena tidak bisa menahan beban kendaraan,” ungkapnya.

Menurut Rudi, saat dibangun, tiang jembatan tidak ditancap hingga ke dasar tanah. Padahal pejabat Dinas Pekerjaan Umum (PU) sudah tau. “Harapan kita sebagai warga yang didekat jembatan dan pengguna jembatan, agar bisa segera diperbaiki di tahun 2017 ini,” harap Rudi.

Menanggapi keluhan warga, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU dan Pertambangan Sekadau, Heri Handoko, ST mengaku sedang membangun jalan dan jembatan di Sekadau. Namun untuk Jembatan Sungai Kapit, proses perbaikannya belum bisa dipastikan, apakah akan dikerjakan tahun depan.

“Pasti ada yang belum bisa terjamah oleh kita, karena anggarannya tidak cukup untuk bisa menggarap semua jalan dan jembatan yang ada. Tapi kita lakukan secara bertahap, jika belum bisa tahun ini atau tahun depan, maka direncanakan tahun berikutnya,” jelas Heri. (bdu)