Sulit Harapkan Pemenang Kesepuluh

Rossi terlibat duel sengit di Sirkuit Silverstone. Oli Scarff/AFP

eQuator.co.id – MotoGP 2016 segera berakhir. Posisi juara dan runner-up tak akan berubah lagi. Penggemar MotoGP tinggal menantikan persaingan sengit di MotoGP Valencia akhir pekan nanti, sekaligus berharap mendapatkan kejutan tambahan.

Kejutan yang dimaksud bisa jadi datang dari pemuncak podium alias pemenang. Ya, pemenang kesepuluh sepanjang musim ini.

MotoGP 2016 telah mencatat sejarahnya sendiri. Ini adalah balapan terakhir sebelum setengah rider di grid akan berpindah tim musim depan. Setelah sejarah terlahir di Malaysia di tangan rider Ducati Andrea Dovizioso, akhir pekan ini peluang itu terbuka kembali.

Usai MotoGP Malaysia, dengan sedikit berseloroh, sang juara dunia 2016 Marc Marquez mengatakan bahwa di Valencia nanti dia berharap Espargaro yang berdiri di podium teratas. Ada dua kakak beradik Espargaro di grid MotoGP saat ini. Yakni Aleix Espargaro (Suzuki Ecstar) dan Pol Espargaro (Yamaha Tech3). Soal dua nama tersebut Marquez kemudian mengatakan: ”Dua-duanya punya peluang menjadi pemenang,” ucapnya.

Tentu Marquez hanya berseloroh tentang dua nama tersebut. Karena sesaat setelah itu, dia kembali menimpali. ”Ah tidak. Saya ingin menang di Valencia di balapan kandangku,” cetusnya lantas tersenyum.

Tak ada yang membayangkan akan ada sembilan juara berbeda pada awal musim ini. Jika fakta tersebut tak terbayangkan sebelumnya, bukan mustahil juara ke-10 akan muncul di seri terakhir. Namun sepertinya butuh balapan di bawah kondisi abnormal untuk mewujudkan kejutan tersebut. Misalnya kondisi cuaca yang berubah atau hujan.

Jika balapan dalam kondisi normal, akan sulit juara baru akan lahir. Bintang Movistar Yamaha Jorge Lorenzo, misalnya. Dia akan bertarung habis-habisan untuk mengamankan posisi ketiga klasemen pembalap dari kejaran rider Suzuki Ecstar Maverick Vinales. Dengan selisih 17 poin, Vinales berambisi menggeser posisi Lorenzo di akhir musim.

Bagi Lorenzo balapan di Valencia akhir pekan adalah momen emosional dalam karirnya. Karena selama sembilan tahun membela tim yang sama dan musim depan, untuk kali pertama bakal hengkang ke Ducati. ”Karena itulah mengapa saya sangat termotivasi untuk berlatih semaksimal mungkin untuk finis dan memenangi balapan di Valencia. Tentu tidak akan mudah karena persaingan bakal sangat ketat,” tegasnya seperti dilansir Crash.

Masih teringat jelas musim lalu, Lorenzo merebut juara dunia MotoGP ketiganya dari pole position hingga finis. Rivalnya Valentino Rossi terkena penalti start dari belakang akibat insiden di MotoGP Malaysia yang melibatkan Marquez. ”Rasanya perlu untuk mengulang sukses musim lalu,” tandasnya.

Apa pun yang terjadi di Valencia akhir pekan ini, fokus utama para rider dan penggila MotoGP sudah beralih pada dua hari setelahnya. Di sirkuit yang sama, Vinales untuk kali pertama akan menggeber Yamaha M-1. Kemudian Lorenzo bakal berbaju merah untuk kali pertama dan menunggang Desmosedici. Atau, Andrea Iannone berada di atas Suzuki GSX-RR.

Rossi menyebut bagian inilah yang paling menarik dari awal musim depan. ”Bagi kami, ini sangat penting. Karena kami berharap memiliki motor baru untuk musim depan. Dan tes ini sangat penting karena kami perlu memahami motor baru itu dan secepat mungkin memberikan masukan kepada tim untuk mengembangkannya,” ucap juara dunia MotoGP tujuh kali tersebut. (cak/ady)