eQuator.co.id – Kubu Raya-RK. Selang beberapa jam dilakukan pemblokiran jalan di Desa Kapur, Kecamatan Sungai Raya oleh warga setempat, akhirnya Muspika beserta warga sepakat untuk mencabut pemblokiran akses jalan sepanjang tiga kilometer tersebut, Senin (17/10) siang.
Pencapaian kesepakatan itu melalui pertemuan bersama antara masyarakat, Kades Desa Kapur, DPRD Kabupaten Kubu Raya serta Kepala Dinas Bina Marga Kubu Raya yang berlangsung di Kantor Desa Kapur.
Dalam pertemuan itu menghasilkan kesepakatan akan dilakukan tambal sulam ihwal penanggulangan awal atas kondisi ruas jalan tersebut oleh pemerintah. Dimana, bahan material akan didapatkan dari pihak ketiga yang merupakan hasil dari koordinasi masyarakat, Dinas Bina Marga, dewan beserta sejumlah pihak.
“Makanya kami sepakat untuk membuka pemblokiran ini. Karena hasil dari kesepakatan bersama ada pihak ketiga mengirim bahan untuk melakukan tambal sulam sebagai penanggulangan awal,” ujar Korlap Aksi Pemblokiran Jalan Desa Kapur, Efendi.
Aksi penutupan ruas jalan ini sendiri sempat berlangsung selama dua hari. Yakni, dilakukan dengan cara menanam pohon pisang dan jengkol di sepanjang ruas jalan. Tepat di tengah jalan yang membagi dua badan jalan. Paling depan terdapat papan yang bertuliskan (kapan jalan kami bagus). Tak pelak, kondisi tersebut membuat sejumlah kendaraan besar seperti truk tak bisa melintas di ruas jalan tersebut.
“Aksi penutupan jalan ini kami anggap sangat ideal sekali. Inilah aspirasi kami, karena sudah tak ada cara lain lagi. Karena kita sudah berkali-kali melakukan pengusulan, tapi tak ada hasil,” tegas Efendi.
Sementara itu, untuk mengantisipasi terjadinya gesekan akibat aksi dari masyarakat tersebut, petugas TNI/Polri mengawal pertemuan tersebut. Sementara anggota kepolisian mengatur lalu lintas di sejumlah titik penutupan jalan. Bahkan, sejumlah truk pengangkut terpaksa kembali lantaran tak bisa melintasi ruas jalan tersebut.
Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Kubu Raya, Chairil Rahmi mengatakan, pemerintah masih terus melakukan upaya perbaikan dari semua kondisi infrastruktur jalan yang ada. Termasuk kondisi jalan di Desa Kapur yang merupakan satu jalur menuju Kumpai yang kurang lebih sepanjang 16 kilometer.
“Untuk pengerjaan jalan tetap akan kita lakukan. Tapi semua ini harus menunggu proses. Makanya untuk Jalan Desa Kapur ini kita tetap upayakan, pihak ketiga menyanggupi. Untuk memberi bahan sebagai upaya penanggulangan awal sampai tiba anggaran untuk pengerjaannya,” paparnya.
Chairil Rahmi membenarkan, Jalan Desa Kapur sampai Kumpai menjadi gerbang masuk sehingga ada pemilihan dari mana proses pengerjaannya serta prioritas. “Dalam pengerjaannya kita memprioritaskan kondisi jalan yang paling parah. Kalau Kapur-Kumpai ini yang paling parah di Ambanga,” ulasnya. (sul)