Potensi Lain Danau Sentarum

Kaya Bahan Baku Pupuk Kompos

PULAU MELAYU. Lokasi ini berada di Kawasan Taman Nasional Danau Sentarum dan kerap dijadikan tempat persinggahan warga ketika mengitari Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS). Foto ini diambil beberapa bulan yang lalu. ARMAN HAIRIADI

eQuator.co.id – Putussibau-RK. Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) Kapuas Hulu bukan hanya menjadi daya tarik wisata, serta kaya berbagai jenis ikan air tawar saja. Danau yang masuk destenasi wisata utama Republik Indonesia ini, ternyata menyimpan potensi lain, ketersediaan sendimen sebagai bahan baku pupuk kompos.
Kasi Produksi Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Perternakan (Dispertanak) Kapuas Hulu, Sunarto mengatakan, Danau Sentarum punya banyak sendimen dedaunan (daun busuk yang teredam di dasar danau). “Itu adalah harta karun bagi masyarakat Bumi Uncak Kapuas untuk membuat pupuk kompos. Jika itu dapat dikelola untuk masyarakat dan kepentingan pertanian, hasilnya akan sangat baik,” ujar Sunarto, Jumat (2/9).
Pemkab Kapuas Hulu harus melek pada potensi kompos yang ada di depan mata. Perlu kebijakan bersama instansi terkait, agar sendimen di Danau Sentarum dapat dikelola. Tentunya dengan tidak merusak ekosistem danau itu sendiri. “Ini sempat saya bicarakan dengan pemerintah pusat,” jelasnya.
Menurut Sunarto, sedimen dedaunan berpotensi mendangkalkan Danau Sentarum. Daya tampung air pun akan berkurang, sehingga potensi bajir ke jalur Sungai Kapuas ke depan akan meningkat.
Di sisi lain, sendimen itu bisa untuk dijadikan pupuk kompos. Pupuk bisa meningkatkan pendapatan petani. “Kalau masyarakat yang kelola, mereka bisa menjualnya ke perusahan perkebunan. Di Kapuas Hulu begitu banyak perusahaan perkebunan,” papar Sunarto.
Sebelum itu dilakukan, kata Sunarto, pola pengerukan sendimen daun di Danau Sentarum harus diperhatikan. Waktu yang tepat, menurutnya, saat danau kering pada musim kemarau.

“Akan tetapi perlu ada penjajakan dengan TNBKDS. Jangan sampai terbentur hukum,” tuturnya. Apabila pemerintah mengizinkan mengelola sendimen di Danau Sentarum, secara tidak langsung membuka peluang kerja bagi masyarakat awam. Pupuk kompos, menurut Sunarto, harganya Rp1000 per kilogram.
Pupuk organik atau kompos terdiri dari daun dan ranting. Selanjutnya ditambah kapur dolomit untuk menambah unsur kalsium dan menaikan PH tanah.

“Takaran 100 kilogram bahan baku dimasukan satu sampai dua kilogram kapur. Bahan baku bisa berupa brubuk (bahan baku). Ada tiga jenis bahan baku, murni (mayoritas pertanahan), bertanah (bisa untuk padi dan ladang) dan berpasir (buah-buahan, kacang-kacangan). Kemudian dijemur, selanjutnya bisa digunakan untuk memupuk tanaman,” jelas Sunarto.

Laporan: Andreas

Editor: Arman Hairiadi