eQuator – Sanggau-RK. Penyerapan APBD 2015 kabupaten Sanggau hingga akhir tahun diprediksi tak sampai 50 persen. Rendahnya peyerapan itu diakui Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sanggau Ir. Kukuh Triyatma.
Karena itu waktu yang tinggal menyisakan dua bulan ini eksekutif terus membahas secara detail bersama DPRD terkait program ke depan, agar program pembangunan dapat berjalan baik.
“Sudah 48 persen (penyerapan APBD 2015, red). Dan hari ini kita bahas bersama dewan supaya ke depan program dapat berjalan dengan baik,” kata Kukuh ditemui usai menggelar pertemuan dengan DPRD Sanggau, Senin (2/11).
Kukuh juga sangat memahami ketakutan pejabat lelang yang khawatir melaksanakan lelang. Namun ia berpesan jika pelaksanaan lelang sesuai prosedur, pejabat yang berwenang diminta untuk tidak takut. Terlebih presiden bahkan telah memberikan jaminan sepanjang pekerjaan itu sesuai proses dan aturan yang berlaku.
“Jadi tidak usah takutlah apalagi kalau ada masalahkan bisa diselesaikan secara mekanisme administrasi pemerintahan,” katanya.
Disinggung terkait wacana Kejaksaan akan membentuk Tim Pengawalan, Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) di setiap Kabupaten, Kukuh mengaku sangat mendukung. Dibentuknya TP4D tersebut dikatakan Kukuh diharapkan bisa menjadi jaminan atas kekhawatiran para pejabat di daerah akan dipidanakan, menyusul aturan Gubernur, Walikota dan Bupati dalam melaksanakan program atau proyek pemerintah.
“Untuk membentuk TP4D kita sangat mendukung, Kejaksaan dengan Kepolisian sudah siap, kita upayakan dengan APBD yang berjalan ini kita dukung, semoga semuanya bisa berjalan dengan baik nantinya,” kata Kukuh berharap.
Terpisah, Ketua Komisi C DPRD Sanggau Paulus mengaku bahwa serapan anggaran di dalam APBD tahun 2014 diperkirakan dibawah 50 persen. Serapan anggaran tersebut dikatakan sangat rendah dan merugikan masyarakat.
“Waktu kita rapat dengan mitra kerja khususnya PU kemarin, mereka memprediksi atau mentargetkan 50 persen, tapi nampaknya mereka sendiri pesimis bisa tercapai, 30 persenpun mungkin berat,” kata Paulus ditemui usai menggelar rapat dengan eksekutif, Senin (2/11).
Ke depan supaya aggaran tahun depan tidak mengalami nasib serupa seperti tahun ini, Paulus meminta agar pihak SKPD bisa melakukan lelang di awal-awal tahun. Paulus juga meminta proyek-proyek yang sudah direncanakan tahun 2015 supaya bisa dilaksanakan ditahun 2016.
“Ini supaya tidak menumpuk diakhir tahun, makanya saya minta diawal tahun dikerjakannya,” kata Politisi Demokrat Sanggau itu.
Jika tahun 2016 serapan anggaran rendah seperti tahun 2015, Paulus mengancam akan membentuk panitia khusus (pansus). “Karena tahun ini kita sudah mengalami, mereka kita beri toleransi lah, kalau tahun depan tidak menutup kemungkinan kita bentuk pansus,” kata Paulus. Disinggung terkait rencana Pemkab dan Kejaksaan membentuk TP4D, Paulus mengaku belum mendapatkan informasi terkait wacana tersebut.
“Saya si belum dengar, tapi pimpinan dewan pernah mewacanakan akan menginisiasi pertemuan posisi masing-masing dengan pihak Kejaksaan dan Kepolisian supaya kerja pembangunan ini bisa saling memahami dan tidak salah dalam pelaksanaannya,” tuturnya.
Laporan: Kiram Akbar