Serapan APBD 2019 Belum Optimal, Pemprov Kalbar Dinilai Tak Serius Benahi Infrastruktur

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Sekalipun salah satu partai pendukung dalam Pilgub beberapa waktu lalu, bukannya tanpa kritik bagi Pemprov Kalbar. Khususnya terkait serapan APBD 2019 yang jauh dari harapan. Sedangkan waktu tersisa hanya sekitar empat bulan ke depan.

Salah satunya Fraksi Nasdem yang menilai Gubernur Kalbar tampak kurang serius dalam merealisasikan anggaran sehingga kuun waktu berjalan selama 2019 ini serapannya masih memuaskan.

Padahal dana tersebut sudah sangat ibutuhkan masyarakat terutama menyangkut infrastruktur jalan. “Jalan di Kalbar ini banyak rusak masih,” ungkap H. Subhan Nur, Anggota DPRD Kalbar, Jumat (23/8).

Ia menyatakan, upaya yang dilakukan Pemprov Kalbar mengoptimalkan anggaran yang telah disepakati terkesan lamban. Terbukti banyak pekerjaan-pekerjaan yang hingga kini belum terealisasi padahal sudah masuk dalam pembahasan hanya tinggal realisasinya saja di lapanga karena berbagai alasan seperti tender pekerjaan dan lain sebagainya. “Kita minta tender itu harus segera dilaksanakan,” tegasnya.

Tak jauh-jauh, Subhan mencontohkan di Daerah Pemilihannya (Dapil) sendiri saja tidak sedikit jalan yang dalam keadaan rusak berat yang hanya tinggal menunggu dibangun saja.

Namun lantaran dengan berbagai alasan itu, semuanya masih belum tampak pembangunannya. “Saya Dapil 1 di Kabupaten Sambas. Jalan Merbau masih rusak. Kemudian jalan Sintete, banyak laporan masyarakat ke kita,” cetusnya.

Menurutnya, terlambatnya realisasi APBD 2019 ini salah satu penyebabnya adalah banyaknya program yang dicanangkan Gubernur Kalbar. Padahal infrastruktur merupakan perihal yang sangat-sangat penting dalam menunjang seluruh program gubernur.

“Serius saja benahi jalan itu. Jangan banyak melebar, Desa Mandiri lah, apalah. Yang jelas-jelas saja jalan provinsi saja banyak yang rusak dikeluhkan masyarakat,” selorohnya.

Saking kesalnya Subhan, dirinya menantang Pemprov Kalbar untuk turun langsung ke lapangan agar lebih tahu dan mengerti kebutuhan masyarakat akan infrastruktur yang memang sangat dibutuhkan. “Bila perlu kita turun ke lapangan dan harus ada tindaklanjutnya,” lugasnya.

 

Reporter: Gusnadi

Redaktur: Andry Soe