Puting Beliung Sapu Dua Kecamatan

ROBOH. Dapur rumah warga di Dusun Sengkarong roboh dihantam angin puting beliung, Kamis (1/9) malam. POLRES SEKADAU FOR RAKYAT KALBAR

eQuator.co.id – Belitang-RK. Setelah menerjang wilayah Kota Pontianak dan Kubu Raya, puting beliung kembali menyapu dua kecamatan di Kabupaten Sekadau, Jumat (1/9) sekitar pukul 22.00.

Empat rumah rusak berat dan 32 rusak ringan. Bangunan kantor desa, gereja dan sekolah juga rusak.

Angin puting beliung menghantam Dusun Sengkarong, Desa Tapang Pulau, Kecamatan Belitang Hilir dan Desa Maboh Permai, Kecamatan Belitang.

“Anginnya datang tiba-tiba dan sangat kencang. Atap rumah saya tiga kali terangkat dan langsung melayang,” cerita Rohadi, 32, warga Dusun Sengkarong, Desa Maboh Permai saat dijumpai aparatur desa dan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sekadau, Jumat siang.

Angin kencang itu disertai petir dan guyuran hujan deras. Namun angin kencang hanya berhembus sekitar 15 menit. “Kami langsung lari keluar rumah, takut terjadi apa-apa,” ucap Rohadi.

Rohadi tinggal bersama ibu, istri dan seorang anaknya. Setelah mereka pergi, bangunan dapur rumah mereka langsung roboh. Rumah mereka rusak parah.

Kepala Desa Maboh Permai, Urbanus Darwin mengatakan, di desanya, angin kencang melanda Dusun Sengkarong. Selain kediaman Rohadi, ada beberapa rumah dan bangunan warga yang rusak parah.

Diantaranya rumah milik Miswan, 71 dan Sunaya, 56. Rumah mereka tertimpa pohon. Sementara satu bangunan lagi, warung sembako milik Khairul Kalam, 33, atapnya melayang, serta rangka bangunan ikut terbongkar. Selain itu, ada sekitar 32 rumah lainnya yang mengalami kerusakan ringan. “Sekarang rumah yang rusak itu, sebagian sudah ada yang diperbaiki,” ucap Urbanus.

Bangunan rumah warga yang tersapu angin puting beliung berada di empat RT, masing-masing RT 1, 2, 5 dan 6. “Sedangkan di daerah lain, tidak ada yang mengalami kerusakan,” jelas Urbanus.

Camat Belitang Hilir, Paulus Misi, S.Pd, M.Si mengatakan, angin datang tiba-tiba dan tidak bisa diprediksi. “Kita berharap masyarakat waspada jika angin kencang. Segera berlindung ke lokasi yang aman,” saran Misi.

Misi mengungkapkan, angin kencang tersebut tidak menyebabkan korban jiwa. “Tapi banyak mengorbankan harta benda warga. Estimasi kerugian ratusan juta,” tegasnya.

Atap Gereja Melayang

Selain menghantam, Dusun Sengkarong, Desa Tapang Pulau, Kecamatan Belitang Hilir, angin puting beliung juga menghantam Desa Maboh Permai, Kecamatan Belitang yang berbatasan dengan Desa Tapang Pulau. Di Kecamatan Belitang, angin juga merusak rumah warga di SP 3, Desa Padak.

“Di Desa Maboh Permai, angin kencang menerbangkan 100 keping atap Gereja Kemah Injil Indoensia (GKII) Bethani hingga 20 meter,” ucap Miki Hermanto, S.Sos, Camat Belitang kepada Rakyat Kalbar melalui selulernya, kemarin.

Atap yang rusak itu di bagian dapur gereja. Akibarnya satu unit orgen, dua gitar, satu set ampli player, peralatan soundsystem milik gereja tersebut rusak diguyur hujan. “Angin juga membuat atap tribun lengkap dengan flapon lapangan bola di Maboh Permai terlempar hingga 30 meter. Beberapa keping atap SMPN 2 Belitang juga rusak. Bahkan 20 keping atap kantor desa juga terbang,” ujar Miki.

Angin juga merusak rumah warga di SP 3, Desa Padak, Kecamatan Belitang. “Untuk korban jiwa tidak ada,” katanya.

Polisi dan TNI Bantu Warga

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosnakertrans Sekadau menerjunkan personil, membantu warga korban puting beliung. Personil dari TNI dan Polri juga ikut membantu warga membersihkan sisa-sisa pohon yang tumbang.

“Begitu mendapatkan informasi soal adanya puting beliung itu, kita langsung menerjunkan personil ke sana. Sekarang personil kita sudah berada di lokasi,” ucap Ir. Akhmad Suryadi, MT, Kepala BPBD Sekadau.

Tiga petugas BPBD dipimpin Kadarto. Mereka sudah melakukan pendataan warga yang menjadi korban. “Sudah kita lakukan pendataan. Sekarang masih kita himpun,” ujar Kadarto.

Dari sekian banyak warga yang menjadi korban, ada dua kepala keluarga terpaksa mengungsi. Rumah mereka rusak berat.

“Mereka yang mengungsi itu, Rohadi bersama ibu, istri dan anaknya. Sementara satu KK lagi Pak Miswan dan istrinya,” ungkapnya.

Personil kepolisian dari Polsek Belitang Hilir maupun Koramil setempat langsung meluncur ke lokasi. Sejak kemarin pagi, mereka sudah berada di sana membantu warga.

Para personil TNI dan polisi membantu warga membersihkan puing-puing kayu yang tumbang menutupi jalan. Mereka juga membantu warga membersihkan rumahnya yang rusak berat. (bdu)