Menikah dengan Amoy Singkawang, Warga Malaysia Ditahan di Kantor Imigrasi

DITAHAN. Mohd Shah Johan bin Abdul Sani ditahan di kantor Imigrasi Klas II B Kota Singkawang, Kamis (1/9). SUHENDRA

eQuator.co.id – Singkawang-RK. Sudah lama menikah dengan warga Kota Singkawang, bahkan telah mendapatkan tiga orang anak, akhirnya kedok Mohd Shah Johan bin Abdul Sani, 33 diketahui petugas Imigrasi.

Warga Negara Malaysia itu ditangkap petugas Imigrasi Klas II B Singkawang. Mohd Shah Johan tidak memiliki paspor dan izin tinggal. “Kami mengamankan dia pada 4 Agustus 2016 di Jalan Manggis, Singkawang. Ketika diperiksa, tidak ditemukan dokumen perjalanan yang sah,” kata Huntal H Hutauruk, SH, Kepala Kantor Imigrasi Klas II Singkawang di ruang kerjanya, Kamis (1/9).
Dikatakan Huntal, berdasarkan keterangan staf Pengawasan dan Penindakan Imigrasi (Wasdakim), Mohd Shah Johan pernah dideportasi dari Kota Singkawang pada 2011 silam. Ini kali kedua dia ditahan di kantor Imigrasi Singkawang. WNA tersebut ditahan di ruang khusus kantor Imigrasi Singkawang untuk menunggu proses selanjutnya.

Kasi Wasdakim Kantor Imigrasi Klas II Singkawang, Jose Rizal mengatakan, Mohd Shah Johan tidak memiliki paspor,  hanya punya Kartu Pengenalan Malaysia (Identity Card) atau Kartu Identitas Penduduk Malaysia dan Lesen Memandu atau Surat Izin Mengemudi (SIM) Malaysia saja.
“Dia di Indonesia ini baru tiga bulan terakhir. Saat ini istrinya sudah mengandung anak keempat dan tinggal menunggu kelahirannya. Jalur masuk Mohd Shah Johan ke Singkawang dari Kecamatan Jagoi Babang, Bengkayang,” jelas Jose Rizal. Diwawancarai wartawan, Mohd Shah Johan bin Abdul Sani mengaku merasa nyaman berada di Kota Singkawang. Alasannya karena bisa berkumpul bersama anak dan istrinya.

“Saya rindu dengan istri dan anak-anak saya di Indonesia. Makanya saya pulang ke Indonesia dan mencari pekerjaan, mulai dari jadi tukang parkir sampailah menjadi tukang service,” ujar Mohd Shah Johan. Mohd Shah Johan mengaku kenal dengan Boi Fung yang kini bernama Nurlizah, istrinya, ketika bekerja sebagai sopir pengantar ayam di Kuala Lumpur, Malaysia. Saat itu Boi Fung menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Negeri Jiran tersebut. “Kemudian kami menikah dan istri saya pulang ke Kota Singkawang. Semenjak itulah saya pulang-pergi ke Kota Singkawang melihat anak dan istri saya,” kata Mohd Shah Johan.

Ayah tiga anak ini mengaku mau memilih Indonesia menjadi negaranya. Dia ingin menetap di Kota Singkawang, meskipun penghasilannya tidak besar.
“Saya masuk ke Indonesia melalui Serikin (Serawak) menggunakan ojek masuk dari Jagoi Babang (Bengkayang) menuju daerah Seluas. Dari Seluas menggunakan mobil menuju ke Kota Singkawang,” jelasnya.

Laporan: Suhendra

Editor: Hamka Saptono