eQuator.co.id – Kubu Raya-RK. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya telah menerapkan teknologi trikoderma. Hal itu penting guna menekan angka kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Kubu Raya dan sekitarnya.
“Musim rendengan tahun ini sebagian besar petani masih banyak yang melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar. Dengan adanya teknologi ini, kami minta para petani untuk tidak melakukan pembakaran lahan,” ucap Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya, Gandhi Satyagraha, Rabu (31/8).
Dengan penerapan teknologi trikoderma tersebut, Gandhi menambahkan, sumber-sumber asap yang biasa ada saat pembukaan lahan pertanian tidak akan ditemukan kembali. Pasalnya teknologi trikoderma tersebut dapat melakukan pembusukan terhadap rumput-rumput yang telah ditebas tanpa harus dibakar.
Menurutnya, guna menyongsong musim tanam rendengan di Kabupaten Kubu Raya, saat ini pihaknya telah melakukan berbagai upaya dalam pembukaan lahan pertanian. Yakni dengan tidak melakukan pembakaran. “Salah satunya dengan menerapkan teknologi trikoderma,” timpalnya.
Gandhi menuturkan, trikoderma sendiri merupakan jamur mikroskopis yang termasuk dalam kelas deuteromycetes. “Trikoderma merupakan agen hayati yang bersifat antagonis. Yang mana mekanisme antagonisnya adalah dengan pengrusakan dinding sel pathogen dan bersifat antibiosis,” ulasnya.
Trikoderma dapat menghasilkan toksin gliotoksin trichodermin, enzim kitinase dan beta 1,3 glukonase yang dapat menekan pertumbuhan patogen tular tanah. Seperti fusarium sp, phytium sp, sclerotium sp dan rhizotoctonia sp dan lain–lain.
“Trikoderma dapat diaplikasikan pada tanaman padi, kacang tanah, cabai, tomat, kentang, semangka, tembakau dan tanaman hortikultural lainnya,” timpalnya.
Dalam penerapan teknologi trikoderma tersebut, Gandhi menjelaskan, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya telah melakukan sosialisasi kepada kelompok tani yang ada di Kubu Raya melalui petugas pertanian yang ada di lapangan. “Diharapkan teknologi trikoderma dapat meminimalisir pembukaan lahan dengan cara membakar,” harapnya.
Reporter: Syamsul Arifin
Redaktur: Andry Soe