Pedagang Enggan Pindah dari Pasar Pagi Putussibau

Oktober, Pasar Kedah Akan Ditempati

ilustrasi.net

eQuator.co.id – Putussibau – RK. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kapuas Hulu Abang Chairul Saleh mengatakan oktober tahun ini rencananya para pedagang di Pasar Pagi Putussibau akan direlokasi ke Pasar Kedamin Indah (Kedah) di Jalan Pesantren Kelurahan Kedamin Hilir. Saat ini pihaknya telah meminta para Lurah untuk melakukan pendataan jumlah pedagang.

“Tapi nanti kami akan cek lagi apakah Pasar Kedah sudah layak ditempati,” ujar Chaerul ditemui di DPRD Kapuas Hulu, Rabu (24/8).
Pihaknya sudah membentuk tim untuk  menentukan kelayakan Pasar Kedah bisa ditempati atau tidak. Chairul mengakui jika sebelumnya kondisi pasar Kedah mengalami kerusakan dibeberapa bagian karena lama tak ditempati, namun sudah dilakukan perbaikan.
Ia tak menampik, masih ada pedagang yang enggan untuk pindah. Namun pihaknya akan berupaya memberikan pemahaman kepada para pedagang.
“Sebelum benar-benar merelokasi pedagang, mungkin kami akan mengumpulkan pedagang menanyakan apa mau mereka,” ucapnya.

Para pedagang memang ngotot tak mau pindah ke Pasar Kedah, karena mereka beralasan pasar yang disediakan pemerintah tersebut dianggap tidak strategis. Sehingga akan mempengaruhi penghasilan mereka.

“Bagaimana kami berjualan di sana,  tempatnya saja jauh dari pemukiman. warga,” tegas Anton, salah satu pedagang yang berjualan di Pasar Pagi Putussibau.

Sebenarnya kata Anton, lokasi pasar pagi itu sudah strategis, tinggal dilakukan penataan lapak para pedagang. Sehingga kondisi pasar menjadi rapi dan bersih.

“Bagus perbaiki Pasar Pagi ini, Kami pun sudah enak jualan di sini. Orang mau berbelanja di sini mudah,” ucapnya.
Kendati merasa berat jika harus pindah ke Pasar Kedah, namun jika sudah menjadi kebijakan Pemda untuk memindahkan para pedagang, maka Anton akan mengikuti aturan tersebut.

“Kalau yang lain mau pindah ke Pasar kedah saya pun mau juga. Kalau yang lain tidak mau saya juga tidak mau,” ungkapnya.
Anton khawatir dengan pindahnya ke pasar baru itu, dagangan mereka tidak laku sehingga mempengaruhi omset. Apalagi di sana jumlah penduduknya tidak ramai serta jauh dari jalan raya.

“Kalau di sini hasil kami lumayan lah, cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kalau di sana masih belum jelas juga hasil yang diperoleh,” ungkap Anton.
Dikatakannya, Pasar Kedah sudah tiga tahun dibangun, namun sampai sekarang belum ada pedagang yang direlokasikan ke sana. Kebanyakan pedagang menolak direlokasikan dengan alasan sepi dan jauh.
Pedagang lainnya, Norsidah  mengaku enggan jika harus pindah ke Pasar Kedah dengan alasan pendapatan. Namun demikian, ia percaya bahwa rejeki, jodoh dan maut sudah ditentukan oleh Allah SWT. “Sebetulnya di Pasar Pagi ini strategis, orang dari mana-mana belanja di sini, kalau di sana kejauhan. Saya berharap Pemda mempertahankan Pasar Pagi ini untuk direhab,” tuturnya.

 

Laporan: Andreas

Editor: Arman Hairiadi