eQuator.co.id – Pontianak-RK. Semangat ’45 Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak untuk memeratakan pendidikan mulai menemui hambatan. Rencana pembangunan dua SMP di Kecamatan Pontianak Utara terancam batal.
“Memang ada pemotongan anggaran dari Pusat. Mudah-mudahan Pak Wali Kota tetap ingin membangun SMP di kawasan kita itu,” ujar Alpian Aminardi, Anggota DPRD Kota Pontianak ditemui Rakyat Kalbar usai Paripurna Pandangan Umum Fraksi-Fraksi terhadap Raperda APBD Perubahan 2016 di DPRD Kota Pontianak, Kamis (18/8).
Seperti diketahui, sebelumnya Pemkot Pontianak mewacanakan pembangunan dua sampai tiga SMP di Kecamatan Singkawang Utara. Hal ini sepertinya akan tertunda, lantaran menurut Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Pontianak, tidak mungkin sepenuhnya dibiayai dengan APBD.
Alpian selaku legislator Daerah Pemilihan (Dapil) Pontianak Utara bertekad terus mendorong agar pemerintah tetap merealisasikan penambahan SMP di daerahnya itu. “Apalagi sejauh ini Pemkot sangat konsen dengan tiga lini pembangunan, salah satunya bidang pendidikan,” ujarnya.
Mengenai anggaran untuk pembangunan SMP di Pontianak Utara tersebut, menurut Alpian, bisa dengan multiyears atau bertahap. Asalkan tetap masuk perencanaan. “Saya pikir ini tetap bisa direncanakan lagi dalam ABPD Murni 2017,” pintanya.
Alpian mengungkapkan, jumlah penduduk Pontianak Utara berkisar 145.049 jiwa. Sehingga sudah layak untuk penambahan lembaga pendidikan setingkat SMP. Jumlah penduduk ini akan terus bertambah setiap tahun. Jika SMP tidak kunjung dibangun, khawatir memunculkan polemik di masyarakat. “SMP ini sudah sangat dibutuhkan, karena penduduknya sudah semakin bertambah,” tegasnya.
Belum lagi dilihat jangka pajangnya, lima hingga tujuh tahun ke depan. Dengan penambahan jumlah penduduk yang terus menerus ini, sementara sarana pendidikan kian terbatas, dikhawatirkan banyak anak yang tidak bisa melanjutkan pendidikannya. “Kalau pembangunan SMP terus ditunda, dikhawatirkan nanti akan kelabakan,” ingat Alpian.
Laporan: Gusnadi
Editor: Mordiadi