eQuator.co.id – Kubu Raya-RK. Bupati Kubu Raya, H Rusman Ali mengharapkan, masyarakat Tionghoa Kabupaten Kubu Raya perlu mengemas ritual pembakaran Kapal Wangkang yang menjadi tradisi masyarakat Tionghoa, sehingga menjadi salah satu paket wisata yang bernilai ekonomis, Rabu (17/8) sore.
“Ke depan, budaya ini akan dikemas dengan lebih baik lagi sehingga bisa mendatangkan keuntungan ekonomis bagi masyarakat Kubu Raya,” ucap H Rusman Ali ketika menghadiri upacara pembakaran Kapal Wangkang di Yayasan Bhakti Suci Sungai Raya, Rabu (17/8).
Apalagi, sambung Bupati, pada saat pelaksanaan ritual pembakaran Kapal Wangkang yang menjadi puncak dari kegiatan sembahyang rebut dari masyarakat Tionghoa selalu dihadiri ribuan masyarakat.
“Dari antusias masyarakat yang cukup besar untuk menyukseskan kegiatan itu, tentu menjadi modal utama dari kita untuk mengemasnya menjadi lebih baik. Sehingga ini juga bisa menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan, karena di dalamnya sarat dengan makna ritual dan sangat unik,” ulas H Rusman Ali.
Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBR itu menuturkan, sembahyang rebut atau rampas atau biasa disebut Jie Lan Shin Fui serta pembakaran perahu atau tongkang atau wangkang yang berawal dari peristiwa budaya yang sudah turun temurun dilaksanakan di Kalbar yang selalu dipusatkan di Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.
Oleh karena itu, Bupati Kubu Raya mengharapkan, agar tokoh-tokoh masyarakat Tionghoa Kubu Raya dan Kota Pontianak yang tergabung dalam yayasan-yayasan yang ada agar dapat bekerja sama dengan pemerintah. Yakni melalui instansi teknis untuk mengemas kegiatan budaya tersebut sehingga menjadi salah satu wisata budaya di Kalbar.
H Rusman Ali berpendapat, kegiatan tersebut selalu dipusatkan di Sungai Raya. Dan Sungai Raya merupakan pintu masuk bagi Kalbar. Sehingga bukan tidak mungkin jika dikemas dengan baik serta dikonsep dalam bentuk destinasi wisata budaya akan mendatangkan banyak wisatawan lokal maupun mancanegara. Dan hal tersebut tentu akan membawa dampak bagi perekonomian masyarakat Kabupaten Kubu Raya, khususnya di Sungai Raya.
“Daerah kita ini kan pintu masuk. Jadi kalau dikemas menjadi salah satu tujuan wisata budaya, saya rasa akan sangat menarik dan membawa dampak ekonomi kepada masyarakat. Baik dari segi kunjungan wisata maupun dari segi perdagangan. Mulai dari aksesori hingga kuliner tentu akan terbuka luas,” ulasnya.
Reporter: Syamsul Arifin
Redaktur: Andry Soe