
eQuator.co.id – New York-RK. Teror terhadap warga muslim kembali terjadi di Amerika Serikat. Seorang imam di Kota New York dan asistennya ditembak di siang hari pada Sabtu (13/8) waktu setempat.
Ironisnya, keduanya ditembak justru setelah melakukan salat di sebuah masjid di Ozone Park, kawasan Queens, dimana banyak dihuni populasi asal Bangladesh. Menurut keterangan polisi setempat, keduanya ditembak dari jarak dekat sehingga mengenai kepala dan orang itu baik ditembak di kepala.
“Pemeriksaan awal menunjukkan bahwa keduanya memang menjadi sasaran mereka,” kata Deputi Inspektur New York Police Departement (NYPD) Henry Sautner, dinukil dari CNN.com.
Imam Maulama Akonjee (55 tahun), dan asistennya, Thara Uddin (64 tahun), diangkut dalam kondisi kritis ke Rumah Sakit Jamaika, dimana mereka kemudian meninggal. Menurut Sautner, sandal yang dipakai keduanya masih tertinggal di lokasi kejadian.
Saat terjadi penembakan, keduanya masih mengenakan pakaian keagamaan mereka. Keduanya baru saja menjalankan Salat Dzuhur di Masjid Al-Furqan yang terletak sekitar dua blok dari tempat kejadian perkara (TKP).
“Saat itu keduanya baru saja berjalan pulang setelah Salat Dzuhur,” ungkap Sautner.
Pihak kepolisian setempat masih melakukan penyelidikan apakah peristiwa ini terkait dengan sekedar perselisihan dengan orang lain atau merupakan aksi teror yang disengaja. Terlebih saat ini tengah berlangsung kampanye yang salah satu kandidat Donald Trump tengah mengkampanyekan semangat anti Islam.
“Pelaku ini pembunuhan yang tidak masuk akal harus cepat ditangkap dan harus segera diproses hukum,” kata Afaf Nasher, Direktur eksekutif dari New York Council on American-Islamic Relations (CAIR). (Jawapos.com/JPG)