eQuator.co.id – Kalbar-RK. Untuk mengibarkan Merah Putih dalam Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus mendatang di halaman Kantor Gubernur Kalbar, dipilih dua siswa terbaik dari masing-masing kabupaten/kota di Kalbar.
“Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera) dari 14 kabupaten/kota di Kalbar ini mengikuti Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) sejak Senin (25/7) lalu,” kata Syawal Bondorekso, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalbar ditemui usai pembukaan Pelatihan Paskibraka Kalbar 2016 di Aula Dekopinwil Kalbar, Selasa (26/7).
Syawal menjelaskan, 28 anggota Paskibra perwakilan masing-masing kabupaten/kota tersebut akan masuk dalam Pasukan 17 bergabung dengan Pasukan 45 yaitu, TNI dan Polri. “Para siswa yang sudah terpilih ini dilatih unsur TNI dan Polri didampingi PPI (Purna Paskibraka Indonesia),” ujarnya.
Dalam proses seleksi Paskibraka tahun ini, tambah Syawal melibatkan TNI dan Polri. Hasil seleksi dari kabupaten/kota, yang dikirim ke tingkat provinsi, tidak ada yang dikembalikan ke kabupaten/kota.
“Jadi tahun ini tidak ada lagi bolak-balik, karena tahun lalu ada sampai empat-empatnya tidak memenuhi syarat. Karena kelemahan tahun lalu itu, seleksi di kabupaten/kota tidak melibatkan TNI dan Polri,” ujar Syawal.
Menurut Syawal, menjadi anggota Paskibra tentunya memiliki nilai plus, selain ditempa dengan kedisiplinan, tentunya diberikan pembekalan atau masa pendidikan.
“Jadi tidak hanya memberikan pelatihan baris berbaris, tetapi ada pembekalan tentang manajemen perubahan, bagaimana menjadi seorang pemimpin dan pemuda pelopor di sekolah dan daerahnya masing-masing,” papar Syawal.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Sekadau, Djemain Burhan mengatakan, selain mengibarkan Merah Putih pada 17 Agustus mendatang, anggota Paskibra juga dididik menjadi pemuda yang menjadi teladan bagi pemuda lainnya.
“Saat mengikuti Diklat harus didengar dengan baik dan mengikuti instruksi pelatih. Awalnya memang tidak mudah, tetapi harus diikuti agar disiplin bisa ditanamkan,” ujar Djemain.
Menurutnya, siswa yang terpilih sebagai anggota Paskibra apalagi Paskibraka, harus bangga. Kepercayaan tersebut harus bisa dieemban dengan sebaik mungkin. “Jaga kesehatan dengan baik, kalau istirahat benar-benar waktu itu digunakan. Mudah-mudahan tidak ada yang sakit,” harap Djemain.
Selain sukses mengibarkan Merah Putih dalam Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Indonesia mendatang, anggota Paskibra diharapkan bisa menjadi teladan bagi pemuda lainnya. “Dari pengalaman yang sudah-sudah memang mereka memiliki disiplin yang bagus. Mudah-mudahan hingga pengibaran bendera nanti bisa sukses,” ucapnya.
Ditambahkan Kepala Bidang (Kabid) Pemuda dan Olahraga, Disdikpora Sekadau, P Onem, di Sekadau setidaknya 35 siswa yang lolos seleksi Paskibra. Dua di antaranya lolos seleksi Paskibra Kalbar. “Untuk Paskibra Kabupaten 33 orang. Mereka inilah yang akan mengibarkan bendera pada 17 Agustus mendatang di Sekadau,” jelasnya.
Sementara itu, di Kabupaten Sanggau, 32 Anggota Paskibra Sanggau telah mengikuti Diklat di halaman Kantor Bupati Sanggau sejak Selasa (27/7) lalu. “Mereka berlatih dua kali sehari mulai pukul 07.00 hingga 11.30 dan dilanjutkan lagi pukul 14.00 hingga 17.00.” ujar Bujang SPd, Koordinator Lapangan (Korlap) Diklat Paskibra Sanggau.
Semua peserta, ungkap dia, terdiri atas siswa dari SMA dan SMK di berbagai kecamatan di Sanggau. “Mereka kita seleksi dari seluruh SMA di Kabupaten Sanggau dan akhirnya kita dapat 32 calon ini,” jelas Bujang.
Bupati Sanggau, Paolus Hadi berharap mereka yang terpilih menjadi Paskibra dapat menjadi kebanggan daerah. “Jadikan ini bekal untuk menuju kualitas pemuda yang lebih baik. Dan dapat menjadi generasi bangsa yang berkarakter dan tentunya memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi,” harapnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua Panitia Seleksi Paskibra Sanggau, Willibrordus Welly mengungkapkan, peserta yang ikut melaksanakan seleksi dari tiga Rayon di Kabupaten Sanggau, dari jumlah tersebut tersaring 70 siswa dan akhirnya terpilih 31 siswa untuk tingkat kabupaten dan 2 siswa untuk tingkat provinsi
Laporan: Isfiansyah, Abdu Syukri, Darmansyah Dalimunthe
Editor: Mordiadi
